KPK: Jangan Minta Novel Baswedan Buktikan Teror Penyiraman Air Keras
Gimana sih? Udah jadi korban, malah ikut disalahkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku keberatan dikatakan tidak kooperatif dalam membantu polisi penyidikan pegawai mereka Novel Baswedan. Sebab, pada dasarnya mereka sejak awal sudah membantu walau sifatnya teknis.
Pernyataan itu disampaikan juru bicara Febri Diansyah untuk menanggapi kalimat yang dilontarkan Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala pada Selasa (13/02). Ia menyayangkan pernyataan Meliala, apalagi kesimpulan yang sama juga dialamatkan kepada Novel.
Apa yang menyebabkan kasus ini lambat ditangani oleh polisi?
Baca juga: Ini 5 Catatan Ombudsman Soal Penanganan Kasus Novel Baswedan
Ia juga menyebut publik tidak bisa menyatakan polisi tidak serius hanya karena mereka bisa menuntaskan penyidikan bahkan menangkap terduga pelaku teroris. Sebab, dua kasus itu berbeda.
Meliala mengakui memang mendapat sekitar 1.500 laporan melalui hotline yang dibuka polisi terkait insiden teror terhadap Novel yang terjadi pada (11/04/2017). Tapi, data tersebut hanya berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Ribuan data itu sudah disisir oleh kepolisian. Selain bukti di lapangan, polisi juga meminta keterangan ke-68 orang.
"Jadi, sudah habis semua bukti di TKP. Nah, yang sekarang dibutuhkan polisi adalah data-data lain yang berada di luar TKP. Sementara, ribuan data yang masuk melalui telepon tidak memberikan informasi di luar TKP," tutur dia.
1. Polri membantah tak serius tangani kasus Novel
Meliala pada Selasa kemarin kembali mendatangi kantor Polda Metro Jaya untuk bertemu dengan Kapolda Idham Azis sekaligus mendengar pemaparan perkembangan kasus Novel. Menurut Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia itu, Polri membantah tidak serius menangani kasus Novel. Mereka memilih membantah dengan menunjukkan data perkembangan penyidikan kasusnya.
"Mengapa toh hasilnya tidak terlalu bagus, karena itu diakibatkan belum tuntasnya pemberian keterangan. Itu kemudian yang disayangkan oleh pihak kepolisian. Andai saja semua pihak mau bekerja sama dan membantu polisi, ya memang belum tentu akan terungkap siapa pelaku penyerangannya. Polisi pun mengaku memang belum bisa bekerja maksimal, karena belum cukupnya keterangan dari si korban," kata Meliala yang dihubungi IDN Times melalui telepon pada Rabu (14/02).
Baca juga: KPK Menanti Kinerja Polisi Bongkar Penyerangan Novel Baswedan
"Keliatannya polisi memiliki petunjuk baru yang ingin mereka konfirmasi ke Novel. Petunjuk ini bisa jadi diperoleh dari ribuan telepon yang masuk itu atau dari sumber polisi sendiri," katanya.
Baca juga: Polisi Libatkan Paranormal Bantu Ungkap Dalang Penyerangan Novel Baswedan?