TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam, Warganet Serukan Doa di Medsos

Warganet kompak sampaikan "innalillahi" di medsos

Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat melakukan sailing pass di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur pada 25 September 2014. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Kabar KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara pulau Bali disambut reaksi terkejut dari warganet. Mereka tak menyangka kapal selam buatan Jerman yang sedang melakukan latihan militer pada Rabu, 21 April 2021 lalu berujung tragedi. Kata "innalillahi" pun menjadi trending di media sosial Twitter. 

"Innalilahi wainna illaihi rojiun. Truly Allah we belong, and truly Allah we shall return. #KRINanggala402 is now On Eternal Patrol," demikian cuit pemilik akun dengan nama Haliling Hangit pada Sabtu (24/4/2021). 

Ia mencuit ulang dua foto yang diunggah akun Jurnal Maritim yang menggambarkan sebagian kru dari kapal selam yang resmi beroperasi pada 1981 lalu. 

Selain oleh warganet, cuitan serupa juga disampaikan tokoh publik. Relawan penanganan COVID-19 dr Tirta Mandira Hudhi melalui akun Instagramnya @dr.tirta juga menyampaikan ucapan duka. Ucapan itu diiringi dengan foto karya akun Komik Gump n Hell yang menggambarkan KRI Nanggala 402 tenggelam. 

"Terima kasih atas perjuanganmu KRI Nanggala 402," demikian tulis Tirta pada malam ini. 

Sementara, Komisaris Garuda Indonesia Triawan Munaf juga mengucapkan duka melalui akun Instagramnya. "Mengheningkan cipta untuk mereka. Titikan air mata dari dada yang sesak ini sebagai penghormatan yang mendalam bagi mereka, pahlawan bangsa," kata Triawan pada malam ini. 

Selain kata "innalillahi", kalimat "on eternal patrol" dan "wira ananta rudira" ikut menjadi trending di media sosial. Apa makna kalimat-kalimat tersebut? Apakah memungkinkan proses evakuasi terhadap 53 ABK dan KRI Nanggala 402?

Baca Juga: [BREAKING] TNI AL Nyatakan KRI Nanggala-402 Tenggelam

1. Wira Ananta Rudira adalah moto kapal selam RI

Deretan fakta Kapal Nanggala-402 yang dinyatakan hilang kontak di utara Bali pada 21 April 2021. (IDN Times/Sukma Shakti)

Wira Ananta Rudhiro diambil dari Bahasa Jawa yang bermakna "tabah sampai akhir". Kalimat itu akhirnya dijadikan moto kapal selam Angkatan Laut RI. 

Mengutip harian Kompas pada 2009, kalimat itu mengutip dari pidato Bung Karno di atas kapal selam KRI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966. Di dalam pidatonya, ia mengatakan"sekali menyelam, maju terus - tiada jalan untuk timbul, sebelum menang. Tabah sampai akhir."

Sementara, istilah "on eternal patrol" menggambarkan personel angkatan laut yang sedang bertugas di kapal selam dan tak pernah kembali. Mengutip situs Where The Mighty, istilah patrol sering kali digunakan ketika Perang Dunia II terjadi. 

Pengerahan personel untuk bertempur sering disebut "patroli perang". Situs itu menjelaskan aktivitas patroli dimulai ketika kapal selam meninggalkan pelabuhan, dan berakhir saat mereka kembali. Ketika kapal selam tenggelam, dan tidak berhasil pulang, maka patroli itu dinyatakan "abadi".

2. KRI Nanggala-402 diperkirakan berada di kedalaman 850 meter

Kapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Sementara, dalam pemberian keterangan pers pada Sabtu sore, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, berdasarkan temuan puing-puing yang dipastikan milik kapal selam KRI Nanggala-402, kapal buatan Jerman pada 1977 itu diperkirakan berada di kedalaman 850 meter di bawah permukaan laut. 

Menurut Yudo, posisi tersebut sangat sulit dilakukan pengangkatan menggunakan kapal selam atau mengerahkan ROV (Remotely Operated Underwater Vehicle). 

TNI akhirnya menyatakan kapal selam KRI Nanggala-402 berada di fase sub sunk atau sudah tenggelam. Kepastian itu diperoleh usai ditemukan beberapa benda atau puing yang melekat kepada komponen kapal selam yang mulai beroperasi sejak 1981 itu. 

Benda-benda yang ditemukan antara lain pelurus torpedo, pipa pendingin dengan tulisan Korea Selatan, alas yang dipakai oleh ABK untuk salat, solar hingga pelumasan untuk naik turun periskop kapal selam. Selain itu, ditemukan juga sponge untuk menahan panas di dalam lambung kapal sehingga tidak terjadi kondensasi. 

Dengan demikian, Yudo mengatakan, pihaknya akan mengerahkan kapal untuk melakukan proses evakuasi terhadap para ABK bila masih ada yang ditemukan dalam kondisi selamat. 

Baca Juga: Eks Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala: Usia Kapal Tak Pengaruhi Performa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya