KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam, Warganet Serukan Doa di Medsos
Warganet kompak sampaikan "innalillahi" di medsos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kabar KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara pulau Bali disambut reaksi terkejut dari warganet. Mereka tak menyangka kapal selam buatan Jerman yang sedang melakukan latihan militer pada Rabu, 21 April 2021 lalu berujung tragedi. Kata "innalillahi" pun menjadi trending di media sosial Twitter.
"Innalilahi wainna illaihi rojiun. Truly Allah we belong, and truly Allah we shall return. #KRINanggala402 is now On Eternal Patrol," demikian cuit pemilik akun dengan nama Haliling Hangit pada Sabtu (24/4/2021).
Ia mencuit ulang dua foto yang diunggah akun Jurnal Maritim yang menggambarkan sebagian kru dari kapal selam yang resmi beroperasi pada 1981 lalu.
Selain oleh warganet, cuitan serupa juga disampaikan tokoh publik. Relawan penanganan COVID-19 dr Tirta Mandira Hudhi melalui akun Instagramnya @dr.tirta juga menyampaikan ucapan duka. Ucapan itu diiringi dengan foto karya akun Komik Gump n Hell yang menggambarkan KRI Nanggala 402 tenggelam.
"Terima kasih atas perjuanganmu KRI Nanggala 402," demikian tulis Tirta pada malam ini.
Sementara, Komisaris Garuda Indonesia Triawan Munaf juga mengucapkan duka melalui akun Instagramnya. "Mengheningkan cipta untuk mereka. Titikan air mata dari dada yang sesak ini sebagai penghormatan yang mendalam bagi mereka, pahlawan bangsa," kata Triawan pada malam ini.
Selain kata "innalillahi", kalimat "on eternal patrol" dan "wira ananta rudira" ikut menjadi trending di media sosial. Apa makna kalimat-kalimat tersebut? Apakah memungkinkan proses evakuasi terhadap 53 ABK dan KRI Nanggala 402?
Baca Juga: [BREAKING] TNI AL Nyatakan KRI Nanggala-402 Tenggelam
1. Wira Ananta Rudira adalah moto kapal selam RI
Wira Ananta Rudhiro diambil dari Bahasa Jawa yang bermakna "tabah sampai akhir". Kalimat itu akhirnya dijadikan moto kapal selam Angkatan Laut RI.
Mengutip harian Kompas pada 2009, kalimat itu mengutip dari pidato Bung Karno di atas kapal selam KRI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966. Di dalam pidatonya, ia mengatakan"sekali menyelam, maju terus - tiada jalan untuk timbul, sebelum menang. Tabah sampai akhir."
Sementara, istilah "on eternal patrol" menggambarkan personel angkatan laut yang sedang bertugas di kapal selam dan tak pernah kembali. Mengutip situs Where The Mighty, istilah patrol sering kali digunakan ketika Perang Dunia II terjadi.
Pengerahan personel untuk bertempur sering disebut "patroli perang". Situs itu menjelaskan aktivitas patroli dimulai ketika kapal selam meninggalkan pelabuhan, dan berakhir saat mereka kembali. Ketika kapal selam tenggelam, dan tidak berhasil pulang, maka patroli itu dinyatakan "abadi".
Baca Juga: Eks Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala: Usia Kapal Tak Pengaruhi Performa