TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KSAD Minta Prajurit Pelaku Mutilasi di Papua Dipecat dari TNI AD

Kasus pembunuhan terungkap dari temuan 2 jenazah

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin apel Gelar Pasukan Pembantu Penegakan Protokol Kesehatan COVID-19 Berbasis Komunitas (Ormas) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin, 14 September 2020 (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memastikan,  bakal memecat enam prajurit TNI AD yang terlibat dalam pembunuhan sadis di Kabupaten Mimika, Papua. Ia pun mengakui motif pembunuhan diwarnai upaya untuk memancing anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Total ada empat warga sipil yang dihabisi dengan cara sadis oleh enam prajurit TNI AD dan tiga warga sipil. 

"Memang peristiwa itu dilatar belakangi ada rencana pembelian senjata oleh pihak KKB, sehingga dipancing oleh anggota. Kemudian dari prosesnya itu, ditangkap lah mereka itu. Tetapi, saya tegaskan kepada jajaran seluruh anggota TNI AD agar ini diproses," ungkap Dudung ketika berbicara di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, pada Rabu 7 September 2022. 

"Saya juga mengharapkan agar orang yang melakukan itu dipecat saja dari TNI AD, karena tidak boleh seperti itu. Hukum harus ditegakan," kata dia. 

Mantan Pangkostrad itu juga menyebut, keenam anggota TNI AD tersebut sudah ditahan dan saat ini masih diproses hukum. Siapa saja keenam anggota TNI AD yang terlibat dalam pembunuhan sadis itu?

Baca Juga: 6 Prajurit TNI AD yang Diduga Ikut Mutilasi Mulai dari Pangkat Mayor

1. Pelaku pembunuhan dan mutilasi bermula dari pangkat mayor

Danjen Kopassus Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa berdiskusi di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang. (Dok Humas Polda Jateng)

Pangdam XVII Cendrawasih, Papua, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan, keenam prajurit TNI AD itu bertugas di Brigif 20 Kostrad. Ia pun menyebut inisial identitas dan pangkat dari keenam individu yang kini sudah ditetapkan jadi tersangka itu, mulai dari Mayor Inf HF, Kapt Inf DK, Praka Pr, Pratu Ras, Pratu Pc, dan Pratu R. 

Selain enam tersangka dari kalangan militer, Polda Papua juga menangkap tiga terduga pelaku dari kalangan sipil. Mereka berinisial DU, R, dan APL alias Jeck. Sementara, Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes (Pol) Faizal Ramadhani mengatakan, pelaku yang total berjumlah sembilan orang pura-pura mengaku menjual senjata api kepada keempat korban. Para korban kemudian tertarik dan membawa uang tunai Rp250 juta. 

"Keempat korban dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp250 juta," ungkap Faizal kepada media pada 29 Agustus 2022 lalu. 

2. Pembunuhan dan mutilasi 4 warga Papua sudah melewati proses rekonstruksi

Reka adegan ulang pembunuhan 4 warga, IDN Times/ Istimewa

Sementara, pembunuhan sadis yang terjadi di Mimika, Papua dan melibatkan enam anggota TNI AD telah dilakukan rekonstruksi pada Sabtu, 3 September 2022 lalu. Total ada sembilan tersangka yang dihadirkan di lokasi. 

Kesembilan tersangka memperagakan sekitar 50 adegan di enam tempat terpisah. Keenam TKP itu yakni TKP perencanaan, pembunuhan, mutilasi, pembungan jenazah, pembakaran mobil, dan pembagian uang hasil kejahatan. 

Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan, proses penanganan kasus ini dilaksanakan secara transparan.

"Dalam penanganan kasus ini, kami berkolaborasi bersama sehingga dapat terungkap dengan cepat dan transparan sesuai harapan seluruh masyarakat," ujar Putra usai digelar rekonstruksi. 

Ia juga mengungkapkan, ditemukan juga fakta-fakta baru usai digelarnya rekonstruksi. Namun, ia tidak menjelaskan detail mengenai fakta baru tersebut.

“Kami dari penyidik akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk fakta-fakta baru yang ditemukan. Dari rekonstruksi ini juga sudah bisa kami buka dengan jelas mulai dari tahap perencanaan, lokasi maupun tahap pelaksanaan dan pembagian hasil dari tindak kejahatan yang diperbuat," kata dia. 

Baca Juga: 6 Prajurit TNI Tersangka Kasus Mutilasi, Jokowi: Proses Hukum!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya