Menkes: Dua Kasus Mutasi Baru COVID-19 B117 Masuk RI dari Arab Saudi
Satgas catat 354 WNI yang datang dari Saudi positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dua kasus COVID-19 mutasi baru B117 yang masuk ke Indonesia berasal dari Arab Saudi. Namun, berdasarkan informasi yang ia miliki, belum ada data ilmiah yang menyebut mutasi baru virus corona yang kali pertama muncul di Inggris itu, lebih fatal dibandingkan varian sebelumnya.
"Yang disampaikan oleh Pak Wamen betul, tadi kami menemukan dua kasus dari Arab Saudi yang memiliki varian virus baru," ujar Budi ketika diwawancarai oleh stasiun berita CNN TV pada Selasa malam, 2 Maret 2021.
Ia menjelaskan dua kasus mutasi baru virus corona diketahui usai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menguatkan upaya pengurutan genome lebih agresif. Semula, dalam setahun hanya 172 pengurutan, sedangkan dua bulan terakhir telah dilakukan 200 pengurutan genome.
Diduga kasus mutasi baru COVID-19 itu terjaring dari ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang datang dari luar negeri dan dinyatakan terpapar COVID-19. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 pada 28 Desember 2020 hingga 18 Februari 2021, terdapat 1.092 WNI yang dinyatakan positif virus corona, dan sebanyak 354 WNI di antaranya datang dari Arab Saudi. Padahal, sebelum berangkat ke RI sudah membawa surat keterangan negatif COVID-19.
Lalu, apa saran dari Menkes Budi agar mutasi baru virus corona ini tidak menyebar luas di Tanah Air?
Baca Juga: Ini Penyebab Ribuan WNI ke RI Positif Meski Bawa Surat Bebas COVID-19
1. Menkes Budi dorong publik agar tetap disiplin 3M untuk cegah penularan varian baru virus corona
Budi menyadari varian baru virus corona 70 persen lebih cepat menular dibandingkan mutasi sebelumnya, yaitu D614G. Maka, ia menyarankan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak). Ia meyakini selama protokol kesehatan terus dipatuhi, varian virus apapun bisa dihindari.
Budi pun membandingkan temuan B117 di Indonesia dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Malaysia mengumumkan mutasi baru sudah ditemukan pada 24 Desember 2020, Filipina pada 26 Januari 2021, Singapura pada 24 Desember 2020, dan Thailand pada 15 Februari 2021.
Ia pun menyebut bila akhirnya mutasi baru itu akhirnya ditemukan di Indonesia, maka ada dua kemungkinan. "Pertama, Tuhan sangat menyayangi negara kita selama ini atau dua, baru ditemukan sekarang," ujar Budi.
Baca Juga: Mutasi Virus Corona B117 dari Inggris Sudah Masuk ke Indonesia