Nazaruddin Ikut Beri Uang Transpor Bagi Kader di KLB Sumut
Nazaruddin diharapkan jadi bendum di Demokrat kubu Moeldoko
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, nama Muhammad Nazaruddin kembali mencuat. Kali ini, dia disebut-sebut ikut mendanai penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menghasilkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Namun, pernyataan mengenai posisi Nazaruddin dalam kongres tersebut tidak konsisten. Ketua panitia KLB Sumut, Ilal Ferhard mengakui kepada harian Koran Tempo, 9 Maret 2021, Nazaruddin yang pernah dipecat dari keanggotaan Partai Demokrat, merupakan salah satu donatur KLB.
"Pak Nazaruddin donatur KLB, tapi bukan dia sendiri. Ada juga kader senior lain yang sukarela urun dana," ujar Ilal.
Namun, ketika dikonfirmasi kembali oleh IDN Times pada Selasa malam kemarin, dia mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Tetapi, Ilal tak membantah Nazaruddin termasuk salah satu panitia penyelenggaraan KLB tersebut.
"Dia memang panitia dan hadir di sana. Tapi, apakah beliau memang memberikan uang tambahan Rp5 juta kepada kader yang hadir (di Sumut), itu kan kubu sana yang mengatakan demikian berdasarkan pernyataan kader dalam video. Tapi, kan pengakuan itu belum terkonfirmasi," kata dia.
Namun, menurut pria yang mengklaim juga merupakan salah satu pendiri Partai Demokrat itu, wajar bila Nazaruddin ikut memberikan sejumlah dana sebagai transportasi kepada beberapa kader. Menurut dia, pernyataan yang diembuskan dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah hoaks.
"Tidak ada beliau membiayai (KLB), memberikan dana. Tapi, katakan beliau membantu satu atau dua orang (dengan memberikan uang), ya itu sih wajar-wajar saja. Tidak mungkin kalau beliau membiayai semua penyelenggaraan KLB, itu kan tak masuk akal," tutur Ilal.
Apakah Nazaruddin akan ditarik masuk menjadi Bendahara Umum dalam Partai Demokrat kepemimpinan Moeldoko?
Baca Juga: Bebas Murni, Nazaruddin: Mungkin Ini Memang yang Terbaik Buat Saya
1. Pendiri Demokrat usulkan Nazaruddin masuk di struktur kepengurusan partai
Sementara, Ilal tak membantah berharap Nazaruddin masuk ke dalam struktur kepengurusan Partai Demokrat yang dipimpin oleh Moeldoko. Namun, keputusan akhir ada di tangan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu selaku Ketum. Sejauh ini, posisi yang sudah jelas di dalam struktur adalah Moeldoko sebagai Ketum dan Marzuki Alie duduk sebagai Ketua Dewan Pembina.
"Soal struktur kepengurusan, itu kami belum bisa umumkan karena terlalu cepat dibandingkan keputusan dari Kemenkum HAM. Tapi, yang jelas struktur sudah disusun rapi. Memang pendiri partai, salah satunya saya, mengusulkan agar si A ditaruh di Sekretaris Jenderal, si B (Nazaruddin) jadi Bendum," kata dia.
Ilal menambahkan nama-nama di dalam struktur kepengurusan partai sudah ada, tetapi belum bisa disampaikan ke publik.
"Lagi-lagi, ya ini yang mengatur adalah Ketum," terang Ilal.
Kedekatan Nazaruddin dengan Moeldoko sudah diketahui oleh publik lantaran beredar foto keduanya bersama eks kader Partai Gerindra, Daday Udaya. Daday pun terlihat hadir di KLB Sumut.
"Yang pasti pendiri (Partai Demokrat) harus jadi pengurus harian," katanya.
Editor’s picks
Baca Juga: KPK Minta Kemenkumham Cek Kebenaran Soal Sel Palsu Novanto-Nazaruddin