Pangdam Brawijaya Minta Maaf ke Suporter yang Ditendang di Kanjuruhan
Prajurit yang tendang Rafi terancam dipidana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto terlihat berkunjung ke rumah keluarga Muhammad Hazemi Rafsanjani atau Rafi (16 tahun), pada 4 Oktober 2022 lalu.
Rafi merupakan pemuda yang viral di video usai ditendang dengan gerakan kungfu di Stadion Kanjuruhan. Di dalam video dengan durasi kurang dari 20 detik itu, Rafi terekam tetap ditendang oleh prajurit TNI meski ia tak melakukan apapun.
Namun, Rafi terlihat sempat ikut berlari ke tengah lapangan ketika laga Arema FC VS Persebaya digelar pada 1 Oktober 2022 lalu. Lalu, ketika dihalau oleh petugas keamanan, ia kembali ke tepi lapangan.
Nurcahyanto meminta maaf kepada kedua orang tua Rafi karena prajurit mereka telah menendang pemuda tersebut. "Sore ini saya berada di Desa Poncokusomo. Kehadiran saya di sini untuk menemui Adik Rafi dan kedua orang tuanya. Inilah Adik Rafi yang viral di media sosial, di mana di video tersebut terlihat adik kami ditendang oleh prajurit kami," ungkap Nurcahyanto seperti dikutip dari Instagram resmi Kodam V Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022).
"Saya ke sini untuk meminta maaf kepada Adik Rafi dan keluarga atas tindakan yang dilakukan oleh anggota kami. Kami memastikan anggota kami dalam proses pemeriksaan di POM (Polisi Militer)," tutur dia lagi.
Ia menambahkan bahwa prajurit TNI yang menendang Rafi sedang diperiksa. Bila terbukti bersalah, maka prajurit tersebut dapat terancam sanksi pidana.
Lalu, bagaimana kondisi Rafi usai ditendang pada 1 Oktober 2022 lalu oleh prajurit TNI?
Baca Juga: Mahfud: TGIPF Kanjuruhan Dapat Rekomendasikan Sanksi ke Presiden
1. Rafi mengeluh punggungnya masih sakit
Lebih lanjut, pada 5 Oktober 2022 lalu Rafi diminta untuk mendatangi RS Tentara Dokter Soepraoen. Karena meski terlihat sehat, Nurcahyanto khawatir ada luka dalam.
"Memang sekarang kalau dilihat sekarang kondisi adik Rafi sehat, meski masih ada nyeri di punggung. Tetapi, untuk memastikan itu kami akan bawa ke RS Tentara Dokter Soepraoen," kata dia.
Nurcahyanto menambahkan, pemeriksaan juga akan berlaku bagi ayah Rafi karena ia menderita sakit penyempitan syaraf. Ia memastikan, keluarga Rafi tidak dikenakan biaya sama sekali.
"Semua pembiayaan dari kami (yang tanggung)," tutur dia.
Editor’s picks
Baca Juga: TGIPF Ajak Masyarakat Ikut Kirim Informasi soal Tragedi Kanjuruhan