TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masa Kerja Segera Habis, Ini Masukan Pimpinan KPK untuk Penerusnya

Syarif memberikan petunjuk tidak lagi ikut seleksi pimpinan

Twitter/@kpk_ri

Jakarta, IDN Times - Masa kerja pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid keempat akan berakhir pada Desember 2019. Apabila menghitung mundur waktunya, maka tersisa sekitar 7 bulan lagi. 

Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah memastikan akan mengumumkan panitia seleksi untuk memilih pimpinan baru pada pekan ini. Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif pun menyambut baik rencana mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ia berharap anggota pansel yang nantinya dipilih adalah sosok yang memiliki sikap integritas tinggi dan mengerti tata kerja yang ada di lembaga antirasuah. 

"Jadi, ya kami berharap keppres itu (pembentukan pansel) segera ditanda tangani (oleh Presiden)," kata Syarif ketika ditemui di gedung ACLC pada Rabu (15/5). 

Lalu, apa pesan dan masukan dari Syarif untuk pimpinan penerus komisioner jilid keempat?

Baca Juga: Pekan Ini Jokowi Akan Pilih Panitia Seleksi Pimpinan Baru KPK

1. Pimpinan KPK berharap jumlah kasus korupsi yang ditangani lebih banyak lagi

IDN Times/Sukma Shakti

Kepada media, Syarif mengurai harapannya agar pimpinan KPK periode selanjutnya melanjutkan kerja yang sudah dilakukan oleh komisioner jilid keempat. Salah satu yang diharapkan oleh mantan aktivis di bidang lingkungan itu yakni agar kasus korupsi yang ditangani lebih banyak. 

"Apalagi kami sudah mulai untuk merintis untuk membidik korporasi agar turut bisa diproses," kata dia. 

Selain itu, pimpinan KPK di periode selanjutnya diharapkan bisa lebih mematangkan konsep koordinator wilayah. Peran mereka sangat vital karena memantau masing-masing area di setiap provinsi apabila ada dugaan praktik korupsi. 

"Sekarang kan kami memiliki 9 koordinator wilayah. Jadi, semacam cabang KPK untuk fokus di daerah-daerah tertentu. Jadi, ada orang-orang tertentu yang fokus pada daerah-daerah tertentu," katanya lagi. 

2. Pimpinan KPK berharap warisan gedung pusat edukasi antikorupsi bisa dioptimalkan

(Logo AntiCorruption Learning Centre) www.kpk.go.id

Hal terakhir yang ingin pimpinan KPK jilid keempat ingin wariskan yakni gedung lama lembaga antirasuah yang kini difungsikan menjadi Pusat Edukasi Antikorupsi. 

"Kami berharap pusat pembelajaran ini bukan hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di negara lain," kata Syarif. 

Pusat Edukasi Antikorupsi itu diresmikan pada November 2018 lalu. Ketua KPK, Agus Rahardjo berharap dengan diresmikannya gedung tersebut maka bisa dijadikan pusat pelatihan bagi publik yang memiliki minat khusus mengenai korupsi. 

"Supaya ke depan bisa memahami aturan dan memahami langkah-langkah untuk mencegah terjadinya korupsi," tutur dia. 

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan Pusat Edukasi Antikorupsi ini dibentuk pada tahun 2011 melalui kerja sama dengan lembaga donor asal Jerman, Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ). "Ia lahir atas komitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di bidang antikorupsi. Hal ini tidak terlepas dari tantangan KPK menghadapi kompleksitas tindak pidana korupsi yang terus berkembang dengan modus kian canggih," kata Febri.

3. Laode M Syarif memberikan petunjuk tidak akan lagi maju di proses seleksi pimpinan selanjutnya

IDN Times/Margith Juita Damanik

Publik pun penasaran apakah Syarif akan kembali maju dalam proses seleksi pimpinan jilid kelima. Ketika dikonfirmasi ia enggan menjawab secara lugas. 

"Yang ditanya itu terus," kata dia. 

Namun, ia seolah memberikan petunjuk tidak akan lagi ikut proses seleksi pimpinan KPK periode selanjutnya. 

"Ada waktunya juga kita memberikan kesempatan kepada orang-orang yang lain yang lebih hebat lagi," tutur Syarif. 

Baca Juga: Pekan Ini Jokowi Akan Pilih Panitia Seleksi Pimpinan Baru KPK

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya