TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo Ungkit Bantu Jadi DKI 1, Anies: Saya Tunaikan Aspirasi Warga

Nama Anies diusulkan oleh JK untuk jadi gubernur DKI

Prabowo Subianto ketika menghadiri pelantikan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menganggap sudah tak punya utang budi kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait pencalonan di Pilkada DKI 2017. Anies sudah mengerjakan aspirasi warga Jakarta selama menjabat sebagai gubernur. 

Prabowo sempat mengungkit isu pencalonan Anies di Pilkada DKI 2017 saat debat perdana capres di Komisi Pemilhan Umum, Selasa (12/12/2023). Menteri Pertahanan itu awalnya menjelaskan kondisi demokrasi di Indonesia tak seburuk yang digambarkan Anies saat debat capres

Menurut Prabowo, hal itu terbukti karena Anies tetap terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta meski diusung partai yang menjadi oposisi. Prabowo mengingatkan, jika kondisi demokrasi Indonesia buruk, Anies tak akan melenggang ke Balai Kota DKI pada 2017.

"Aspirasi warga Jakarta adalah menghadirkan keadilan. Itu yang saya perjuangkan dan dilaksanakan. Alhamdulillah, aspirasi itu sudah ditunaikan. Kami bersyukur bahwa semua tanggung jawab di Jakarta sudah tuntas," kata Anies. 

Pada Pilkada 2017, Anies maju didampingi Sandiaga Uno. Mereka menang setelah pemilu berjalan dua putaran.

Pada putaran kedua, Anies-Sandiaga meraup 3,2 juta suara atau 57,96 persen. Mereka mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. 

Baca Juga: Di Bekasi, Anies Janji Semua Kebijakan akan Perhatikan Disabilitas

1. Prabowo sebut Anies datang ke rumahnya untuk diusung jadi Gubernur DKI Jakarta

Potret OOTD Capres saat Hadapi Debat Putaran Pertama (Instagram.com/prabowo)

Pada debat perdana capres, Prabowo mengungkit Anies sempat berkunjung ke rumahnya di Jalan Kertanegara. 

"Ketika pemerintah (Jokowi) yang berkuasa, saya yang mengusung bapak (jadi Gubernur DKI Jakarta). Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur! Kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur! Saya waktu itu oposisi, Mas Anies. Anda ke rumah saya. Kita waktu itu oposisi, lalu Anda terpilih (jadi Gubernur DKI Jakarta)," kata Prabowo di dalam debat seperti dikutip dari YouTube IDN Times pada Jumat (15/12/2023).

Anies tak bersedia berkomentar soal datang ke rumah Prabowo pada 2017.

Namun, berdasarkan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa, Jusuf "JK" Kalla yang mengusulkan nama Anies untuk jadi calon gubernur. Usul itu disampaikan JK kepada Erwin melalui telepon. 

Erwin menceritakan, posisi calon gubernur saat itu telah diserahkan kepada Sandiaga Uno. Erwin dan Rosan Roeslani diminta membujuk Sandiaga agar mau jadi calon wakil gubernur. 

"Beliau (Pak JK) memberikan masukan, kalau mau menang, harus yang sudah berpengalaman. Paling tidak Anies sudah pernah menjadi menteri. Walaupun hanya beberapa tahun. Beliau lalu meminta saya dan Rosan agar meyakinkan Sandi untuk ikhlas menjadi orang nomor 2 atau calon wakil gubernur," kata Erwin di akun YouTubenya dengan judul 'Erwin Aksa: The Untold Story' yang dikutip pada hari ini. 

JK lalu meminta Erwin menghubungi ayahnya, Aksa Mahmud. Aksa adalah orang yang kerap berkomunikasi dengan orang terdekat Anies, Sudirman Said.

Keduanya sedang menunggu di Hotel Gran Melia saat itu. Namun, hasilnya nihil. 

Sandi pun akhirnya bersedia mengalah dan turun menjadi calon wakil gubernur. 

Baca Juga: Anies Janji Kartu Disabilitas Bakal Dibawa ke Tingkat Nasional

2. Prabowo akhirnya bersedia dilobi untuk usung Anies di Pilkada DKI Jakarta

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Andreas Fitri Atmoko)

Dalam video itu, Erwin mengaku ikut melobi agar Anies mendapatkan tiket caln gubernur. Salah satu pihak yang dilobi adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

Erwin mengaku mengubungi ayahnya pada malam hari. Ia menyebut Prabowo bersedia bertemu di Kertanegara. 

"Beliau (Aksa Mahmud) berangkat menuju ke rumah Pak Prabowo pada malam itu. Akhirnya setelah lama, ayah saya dan Pak Prabowo berbicara, akhirnya Pak Prabowo juga ikhlas menerima Mas Anies untuk bisa menjadi calon gubernur dari Gerindra dan PKS," kata dia. 

Dalam pandangan Erwin, Prabowo adalah seorang negarawan. Sebab, ia bersedia menerima Anies yang ketika itu justru getol mengkritik mantan Danjen Kopasus tersebut. 

"Akhirnya Mas Anies datang ke Kertanegara pada malam itu juga. Disepakati, seperti yang saya sampaikan, Mas Anies sebagai calon gubernur, Mas Sandi Uno sebagai calon wakil gubernur," tutur dia lagi. 

Keesokan harinya Anies dan Erwin bertemu lagi di gedung Recapital. Pertemuan yang turut dihadiri Rosan Roeslani dan Sandiaga Uno itu membahas mengenai teknis kerja sama. 

"Intinya, kemudian saya harus menanggung beban lebih besar karena dianggap saya jadi sponsor. Kalau tidak salah, penghitungannya waktu 70:30," ujarnya. 

Kesepakatan pembiayaan di Pilkada DKI Jakarta itu kemudian dibocorkan Erwin ketika Anies resmi dicalonkan oleh Partai NasDem sebagai capres. 

Baca Juga: Ditanya soal Putusan MK, Prabowo: Kita Ini Bukan Anak Kecil, Mas Anies

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya