Puncak Omicron Diprediksi Februari-Maret, Luhut Imbau Perkantoran WFH
Kasus transmisi lokal kini sudah lebih tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, pemerintah memprediksi puncak kasus COVID-19 galur Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari 2022 hingga awal Maret 2022. Namun, ia tidak menyebut berapa perkiraan jumlah kasus yang mungkin terjadi di Indonesia.
Proyeksi itu disusun oleh Luhut bersama sekitar 12 ahli dari beragam disiplin ilmu. Karena itu, ia yakin prediksi tersebut tak meleset.
Berdasarkan prediksi itu, pemerintah meminta agar segera dilakukan penilaian di area perkantoran terkait kapasitas maksimum pegawainya.
"Pemerintah menyadari cepat atau lambat akan terjadi peningkatan kasus seperti yang terjadi kemarin, di mana telah menyentuh angka 1.054 per hari," ungkap Luhut ketika memberikan keterangan pers mengenai evaluasi PPKM yang dikutip dari YouTube Kemenko Perekonomian, Minggu (16/1/2022).
Angka kasus harian itu, kata Luhut, terjadi pada 19 Oktober 2021 lalu. Ia menambahkan, bila ditelusuri lebih lanjut angka transmisi lokal sudah lebih tinggi dibandingkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Kasus harian itu, kata Luhut, didominasi di area Pulau Jawa dan Bali, terutama di DKI Jakarta dan sekitarnya. Kenaikan kasus COVID-19 di area Jawa dan Bali juga terlihat di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Apa yang bakal dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisasi dampak lonjakan agar tak mengulangi dampak varian Delta seperti pada pertengahan 2021 lalu?
Baca Juga: Omicron Terus Naik, Skenario Terburuk Pasien Akan Isoman di Rumah
1. Pemerintah akan genjot pemberian vaksin booster di wilayah Jadebotabek
Salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk meminimalisasi dampak lonjakan kasus Omicron yakni dengan menggenjot pemberian vaksin booster. Pemerintah akan fokus memberikan vaksin itu di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Sebab, area pertama yang berpotensi terjadi lonjakan kasus yakni di Ibu Kota.
"Kami juga akan melakukan penegakan terhadap protokol kesehatan lebih massif. Persyaratan masuk ke fasilitas publik juga bakal diperketat. Hanya mereka yang sudah divaksinasi dua kali dapat beraktivitas di tempat publik," ungkap pria yang menjadi komandan PPKM di wilayah Jawa dan Bali itu.
Pemerintah resmi memulai pemberian vaksin booster pada 12 Januari 2022 lalu. Vaksin yang diberikan secara gratis itu, diprioritaskan lebih dulu bagi kaum lansia dan rentan.
Ia juga mewanti-wanti kepada kepala daerah di wilayah Jawa dan Bali yang belum memaksimalkan pemberian vaksinasi, agar segera menyuntikan vaksin ke semua warganya.