Temui Gibran, Fahri Hamzah Titip Partai Gelora di Solo
Partai Gelora bersiap untuk Pemilu 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Fahri Hamzah, menemui Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka pada Sabtu (27/3/2021) di rumah dinas Loji Gandrung, Solo. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam itu, Fahri mengaku siap berkolaborasi dengan Gibran terkait pengelolaan kota.
Dikutip dari ANTARA, dalam pertemuan itu, Gibran turut memaparkan berbagai mimpinya untuk membangun Kota Solo ke depan.
"Kami sempat berdiskusi tentang masa depan, pengelolaan kota yang di Partai Gelora juga menawarkan konsep yang kami gunakan dalam tagline khusus," ujar Fahri.
Ia sempat mengucapkan selamat atas kemenangan Gibran pada Pilkada 2020 lalu. Fahri mengapresiasi Gibran karena mampu mewakili generasi baru dan menjadi pemimpin daerah. Meski ayahnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo juga memulai karier politik sebagai Wali Kota di Solo.
"Beliau salah satu wali kota yang paling muda di Indonesia sekarang. Mewakili generasi baru, memimpin sebuah kota yang sangat dikenal, mengambil tagline 'The Spirit of Java'. Bahkan, menurut saya, Solo juga merupakan jiwanya Bangsa Indonesia," kata pria yang dulu sempat jadi politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Namun, dalam pertemuan itu, Fahri juga sempat menitipkan Partai Gelora kepada Gibran. Apa maksudnya?
Baca Juga: Fahri Hamzah Deklarasikan Partai Gelora Indonesia, Ketum Anis Matta
1. Partai Gelora sedang bersiap untuk ikut Pemilu 2024
Dalam pertemuan itu, Fahri menepis adanya pembicaraan peluang Gibran akan ditarik menjadi kader Partai Gelora. Ia mengatakan hal tersebut sama sekali tak dibahas. Namun, Fahri mengaku turut menitipkan Partai Gelora di Solo.
"Cuma ngobrol saja. Tentu saya titip partai kami, kami (Partai Gelora) ingin berpartisipasi di sini," ujar Fahri.
Ia juga sempat menitip pesan kepada Gibran agar menikmati seluruh proses yang ada sehingga pengalamannya sebagai politikus bisa matang.
"Karena menjadi politikus itu kan berproses. Bagaimana kemampuan kita mengelola keadaan akan dinilai oleh rakyat," ungkapnya.
"Saya bilang kita ini generasi baru Indonesia, sisa konflik dari masa lalu sebaiknya generasi itu tidak perlu kita wariskan. Intinya kan membangun bangsa, kadang friksi berasal dari ideologi yang tidak rasional. Mudah-mudahan friksi itu sudah bisa dikurangi dimulai dari Solo," tutur Fahri lagi.
Baca Juga: Sah Jadi Wali Kota Solo, Gibran Tancap Gas Langsung Kunjungi 4 Lokasi