TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Klaim Menang Pilkada, Ganjar Diperiksa KPK

#Pilkada2018 Datang dengan batik warna hijau

ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Jakarta, IDN Times - Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis pagi (28/6). Pria yang baru saja mengklaim menang Pilkada Jateng pada Rabu kemarin itu tiba di gedung lembaga anti rasuah sekitar pukul 09.40 WIB. 

Kepada media, Ganjar mengatakan ia hadir demi memenuhi janjinya yang sempat tertunda. Kader PDI Perjuangan itu sempat dipanggil oleh KPK pada 5 Juni lalu. Namun, ia absen dengan alasan tengah sibuk mempersiapkan Pilkada. 

"Saya dulu kan gak bisa datang. Nah, memenuhi janji saya toh, makanya saya datang hari ini," ujar Ganjar pagi ini. 

Ia mengaku akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka keponakan Setya Novanto yang bernama Irvanto Hendra Pambudi dan sahabat Novanto, Made Oka Masagung. Keduanya, merupakan orang yang menampung fee proyek KTP Elektronik bagi mantan Ketua DPR itu. 

"Saya diperiksa untuk Irvan (Irvanto) atau siapa itu. Masih yang dulu," kata pria yang tiba di KPK dengan mengenakan kemeja batik hijau. 

Sejak awal Ganjar mengaku sudah menolak menerima uang dari proyek KTP Elektronik yang telah merugikan negara Rp 2,3 triliun. Walaupun terpidana sekaligus mantan bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengaku turut memberi uang sebesar US$ 500 ribu ke Ganjar.

Baca juga: Hitung Cepat: Ganjar -Yasin Ungguli Sudirman-Ida

1. Mengaku gak kenal keponakan Setya Novanto

Instagram.com/@pdipjateng

Ditemui di gedung KPK sekitar pukul 11:49 WIB, Ganjar mengaku gak mengenal Irvanto Pambudi dan Made Oka Masagung.

"Gak, saya gak kenal (Irvanto dan Made Oka Masagung)," kata Ganjar.

Selama sekitar dua jam, ia mengaku ditanya penyidik mengenai proses penganggaran proyek KTP Elektronik dan apakah ia ikut menerima aliran dana proyek tersebut. Sejak awal namanya disebut, Ganjar sudah membantah ikut menerima aliran dana. Hal itu diperkuat dengan keterangan yang disampaikan oleh Andi Agustinus saat bersaksi di persidangan.

Andi mengaku gak pernah menyebut nama Ganjar kepada Setya Novanto sebagai salah satu penerima aliran dana e-KTP.

"Saya hanya menyampaikan (kepada Setya Novanto) uang US$ 7 juta sudah terdistribusikan dari Johannes Marliem dan Anang kepada Pak Irman. Itu saja, saya gak menyebutkan ada nama-nama," kata Andi ketika bersaksi pada Februari lalu.

2. Ganjar mengaku datang ke KPK atas inisiatif pribadi

Google image

Ganjar mengaku datang ke gedung anti rasuah atas inisiatif pribadi. Lantaran, ketika dipanggil pada pemanggilan sebelumnya, ia malah mangkir. Menurut Ganjar, proses pemeriksaan ini akan lebih mudah dijalani begitu Pilkada usai dijalani.

"Ya, iyalah (datang atas inisiatif sendiri), saya kan hanya minta anu kok (dijadwalkan ulang). Setelah pencoblosan baru datang, karena kalau tetap datang saat proses pencoblosan kan gak enak, gak konsen," katanya lagi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya