TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Saling Sindir, Demokrat Kini Sebut Relasi dengan NasDem Baik

Demokrat-NasDem saling sindir karena Anies temui Gibran

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Rifky (Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa mengatakan, relasi partai berlambang bintang mercy itu dan Nasional Demokrat (NasDem) dalam keadaan baik-baik saja. Hubungan dua parpol tersebut jadi sorotan usai para elitenya saling sindir karena Anies Baswedan menemui Gibran Rakabuming Raka di Solo. Namun, Riefky memastikan komunikasi antara Demokrat dan NasDem selama ini tetap berjalan meski terjadi insiden saling sindir.

"Secara langsung atau tidak langsung, komunikasi selalu berjalan dengan baik. Jadi, sebetulnya saling mengingatkan itu biasa," ungkap Riefky dalam acara santap siang dengan Anies Baswedan di Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022). 

Menurutnya, dengan saling mengingatkan, maka di antara parpol mitra koalisi akan semakin kompak. "Jadi, ya sebetulnya mohon maaf kalau ada penonton yang kecewa. Karena kami baik-baik saja," tutur dia lagi.

Siapa yang dimaksud penonton oleh Sekjen Partai Demokrat yang ingin menyaksikan Koalisi Perubahan tak terbentuk?

Baca Juga: Demokrat Sentil NasDem: Bulatkan Saja Tekad Bila Ingin Bentuk Koalisi

1. Demokrat sentil pihak yang tak ingin ada perubahan dan perbaikan terwujud di Indonesia

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021) (IDN Times/Muhammad Ilman Nafi'an)

Sementara, menurut Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, penonton yang dirujuk oleh Sekjen Demokrat merupakan pihak-pihak yang tidak ingin perubahan dan perbaikan terwujud di Tanah Air.

"Mereka tidak ingin koalisi perubahan bersatu dan solid karena tahu koalisi perubahan ini mengandung aspirasi dan harapan besar dari masyarakat agar segera terbentuk," ungkap Herzaky kepada IDN Times melalui pesan pendek pada hari ini. 

Saat ditanyakan kembali pihak mana yang dimaksud, Herzaky enggan mengungkapnya secara blak-blakan. "Silakan diartikan sendiri. Kita kan sudah sama-sama tahu," tutur dia lagi. 

2. Demokrat sentil NasDem karena dorong Gibran jadi cawapres Anies Baswedan

ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Sementara, saling sindir Partai Demokrat dengan NasDem bermula karena Anies menemui putra sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Gibran di Solo pada 15 November 2022. Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, memberi isyarat Gibran dapat menjadi bakal cawapres dan mendampingi Anies. Foto keduanya sarapan pagi pun diunggah oleh Gibran di akun Twitternya.

Hal itu kemudian memancing Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, berkomentar di akun media sosialnya.

"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang telah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad bahwa NasDem bergabung bersama PKS dan Demokrat di jalur perubahan," demikian cuit Andi di akun media sosialnya, Kamis (17/11/2022). 

Ia kemudian menyindir sikap NasDem yang seolah mengobral posisi cawapres kepada beragam tokoh yang ditemui mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, NasDem menawarkan ke sana-sini," tutur dia. 

Baca Juga: Demokrat Kritik Peluang Anies-Gibran di 2024, NasDem Balas Begini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya