Waketum Golkar: Enam Bulan Lagi Pemilu Kok Mau Munaslub, Telat!
"Kalau mau munaslub itu 1-2 tahun lalu"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, Times - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng menilai wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang dilemparkan oleh para politisi senior dinilai sudah terlambat. Sebab, saat ini waktunya sudah enam bulan menuju ke Pemilu 2024. Dengan situasi seperti itu, maka semua kader Golkar harus menghadapi Pemilu 2024 di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
"Enggak cocok dong (mau adakan munaslub). Malah sudah terlambat. Kalau mau gelar Munaslub itu 2 tahun lalu, setahun lalu. Munaslub kok 6 bulan jelang pemilu," ungkap Mekeng di Jakarta pada Jumat (14/7/2023).
Ia menambahkan saat ini semua kader Golkar solid dalam menghadapi Pemilu 2024. Maka, mereka bakal mengacu kepada arahan dan kepemimpinan Airlangga. Sementara Airlangga diberi kesempatan untuk mencari teman koalisi dan mengumumkan bakal cawapres hingga Agustus 2023.
Ia pun menilai dorongan Munaslub dari sejumlah politisi senior yang menamakan diri Pemrakaras Kebangkitan Partai Golkar, sebagai sesuatu yang tidak perlu. Apalagi ratusan bakal caleg Golkar saat ini sedang sibuk melakukan konsolidasi internal agar mereka bisa menang Pileg 2024.
"Saya sendiri sebagai salah satu caleg sedang giat melakukan konsolidasi. Jadi, menurut saya, ini riak-riak yang gak ada gunanya," tutur dia lagi.
Baca Juga: Ketua Dewan Pakar Bantah Rekomendasikan Munaslub 2023 Golkar
1. DPP Partai Golkar minta Dewan Pakar rilis pernyataan soal beredarnya isu Munaslub
Lebih lanjut, Mekeng menilai wacana Munaslub bukan dimunculkan dari Dewan Pakar Golkar. Ia menduga ada pihak lain yang memboncengi isu tersebut. Maka, ia mendorong agar Dewan Pakar membuat klarifikasi terkait rekomendasi yang dibuat ketika digelar rapat pleno ke-8 di kediaman Agung Laksono pada 9 Juli 2023 lalu.
"Menurut hemat saya, ini bukan statement resmi dari Dewan Pakar. Ini kan salah satu anggota, oleh karena itu Dewan Pakar sebagai satu institusi, mereka harus memberikan statement," kata dia.
Klarifikasi tertulis pun dirilis oleh Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono. Ia membantah di dalam rekomendasi yang disampaikan ke Airlangga, ada dorongan agar digelar Munaslub pada 2023.
"Rekomendasi Dewan Pakar justru untuk menguatkan kader-kader Partai Golkar di seluruh Indonesia dalam menghadapi Pemilu 2024. Sama sekali tidak ada rekomendasi Munaslub. Saya selaku Ketua Dewan Pakar Partai Golkar menolak tegas adanya Munaslub," ungkap Agung di dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat (14/7/2023).
Menurutnya, saat ini dibutuhkan soliditas di internal kader Golkar untuk menghadapi pemilu legislatif, pilkada dan pemenangan Airlangga sebagai capres. Kemunculan pergantian pucuk pimpinan di Golkar, kata Agung, adalah bagian dari upaya mengganggu soliditas parpol dengan lambang pohon beringin hijau itu. Bahkan, ia menyebut pihak-pihak itu sebagai penumpang liar.
"Ini ada penumpang liar yang tujuannya mengganggu soliditas Partai Golkar dengan mengembuskan isu Munaslub dan dikaitkan dengan rekomendasi dari Dewan Pakar. Padahal, Dewan Pakar tidak ada sama sekali merekomendasikan Munaslub," tutur dia.
"Saya minta isu menggelar Munaslub agar segera dihentikan," kata Agung tegas.
Editor’s picks
Baca Juga: Politisi Senior Golkar: Munaslub Solusi untuk Kembalikan Elektabilitas