Wapres Ma'ruf Potong Rambut KSAL Yudo Margono Saat Ibadah Haji
Wapres Ma'ruf pernah keceplosan sebut Yudo Panglima TNI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah pejabat tinggi di Tanah Air mendapat undangan dari Pemerintah Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji pada 2022. Salah satu yang mendapatkan undangan tersebut adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Namun, ada momen menarik ketika Yudo menunaikan ibadah haji. Rupanya ia naik haji bersama rombongan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dikutip dari keterangan tertulis TNI AL, Wapres Ma'ruf sempat mencukur rambut Yudo (tahallul). Pemotongan rambut itu merupakan rukun atau rangkaian ibadah haji 1443 Hijriah di Makkah. Di dalam buku karya Quraish Shihab dengan judul 'Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan', usai rambut tersebut dicukur, maka manusia dituntut untuk 'mencukur' aib-aib masa lalunya. Mereka diminta untuk membuka lembaran kehidupan baru yang lebih baik.
Peristiwa pemotongan rambut itu diabadikan oleh beberapa jemaah haji yang sedang berada di dekat Wapres Ma'ruf. Hal itu seolah memberikan sinyal bahwa hubungan antara Ma'ruf dengan Yudo termasuk dekat.
Sebelumnya, pada 2021 lalu, Ma'ruf sempat keliru menyebut Yudo sebagai Panglima TNI dan bukan KSAL. Banyak pihak yang menduga hal tersebut adalah bentuk dukungan dari Wapres Ma'ruf agar Yudo terpilih menjadi Panglima TNI. Meskipun pada akhirnya Presiden Joko "Jokowi" Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI.
Apakah kali ini Yudo bakal berpeluang terpilih menjadi Panglima TNI? Sebab, Andika direncanakan masuk masa pensiun pada Desember 2022.
Baca Juga: Potret KSAL Yudo Margono Dampingi Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Vaksinasi
1. Yudo berpeluang gantikan Andika jadi Panglima TNI karena ia belum pensiun
Menurut analis militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, KSAL Yudo tetap berpeluang menjadi Panglima TNI dan menggantikan Andika. Hal itu lantaran Yudo baru memasuki masa pensiun pada 2023 mendatang.
"Selama belum memasuki masa pensiun, maka peluang Laksamana TNI Yudo Margono untuk menjadi panglima TNI masih terbuka, karena jabatan tersebut harus diisi oleh kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif," ungkap Khairul seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Sabtu 9 Juli 2022 lalu.
Ia menyebut, selama Jokowi berkuasa, belum pernah ada Panglima TNI yang ditunjuk dari matra TNI AL. Oleh karena itu, kans Yudo menjadi Panglima TNI masih terbuka.
"Meski tidak ada ketentuan normatif yang mengharuskan pergiliran di antara ketiga matra, namun hal itu penting untuk dipertimbangkan," katanya.
Fahmi mengatakan, komunikasi politik antara Yudo dengan Jokowi juga terbilang baik. Itu terlihat dalam beberapa waktu belakangan. Begitu juga komunikasi dengan pihak lain seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ia memberi contoh, ketika peresmian penamaan Kapal Korvet TNI AL dengan nama KRI Bung Karno-369. Dalam acara itu, Yudo menjalin relasi bermakna simbolis melalui pertemuan hangat bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Editor’s picks
Baca Juga: KSAL Yudo: TNI AL Tetap Loyal dan Dukung Andika Perkasa Jadi Panglima