TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

17 April Hari Hemophili Sedunia: Begini Sejarahnya

Setiap tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Hemofilia

PIXABAY/Sabin Urcelay

Jakarta, IDN Times - Hemofilia atau penyakit kelainan darah adalah sebuah penyakit genetik yang diturunkan oleh seorang ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan. Untuk mengingatkan orang-orang di seluruh dunia akan penyakit Hemofilia, maka The World Federation of Hemophilia yang merupakan sebuah organisasi non-profit, menggagas Hari Hemofilia Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April.

Tanggal tersebut dipilih karena merupakan hari ulang tahun pendiri lembaga tersebut yaitu Frank Schnabel. Nah, berikut sejarahnya.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Beri Kemudahan bagi Pasien Thalassemia Mayor dan Hemofilia

1. Mengenal penyakit hemofilia

IDN Times/Arif Rahmat

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno yang terdiri dari dua kata yaitu, haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah penyakit genetik yang diturunkan oleh ibu kepada anak saat anak dilahirkan.

Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal.

Penderita hemofilia akan membutuhkan banyak waktu memproses pembekuan darahnya. Bagi pasien hemofilia, pengobatan dan perawatan harus dilakukan seumur hidup, sehingga penderitanya terbebani secara fisiologis, psikologis, dan ekonomis seumur hidup.

Penderita hemofilia mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit. Seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat, seperti pembengkakan pada persendian, lutut, pergelangan kaki atau siku. Penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika pendarahan terjadi pada bagian organ tubuh vital seperti pendarahan otak.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya