17 April Hari Hemophili Sedunia: Begini Sejarahnya

Setiap tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Hemofilia

Jakarta, IDN Times - Hemofilia atau penyakit kelainan darah adalah sebuah penyakit genetik yang diturunkan oleh seorang ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan. Untuk mengingatkan orang-orang di seluruh dunia akan penyakit Hemofilia, maka The World Federation of Hemophilia yang merupakan sebuah organisasi non-profit, menggagas Hari Hemofilia Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April.

Tanggal tersebut dipilih karena merupakan hari ulang tahun pendiri lembaga tersebut yaitu Frank Schnabel. Nah, berikut sejarahnya.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Beri Kemudahan bagi Pasien Thalassemia Mayor dan Hemofilia

1. Mengenal penyakit hemofilia

17 April Hari Hemophili Sedunia: Begini SejarahnyaIDN Times/Arif Rahmat

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno yang terdiri dari dua kata yaitu, haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah penyakit genetik yang diturunkan oleh ibu kepada anak saat anak dilahirkan.

Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal.

Penderita hemofilia akan membutuhkan banyak waktu memproses pembekuan darahnya. Bagi pasien hemofilia, pengobatan dan perawatan harus dilakukan seumur hidup, sehingga penderitanya terbebani secara fisiologis, psikologis, dan ekonomis seumur hidup.

Penderita hemofilia mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit. Seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat, seperti pembengkakan pada persendian, lutut, pergelangan kaki atau siku. Penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika pendarahan terjadi pada bagian organ tubuh vital seperti pendarahan otak.

2. Jenis penyakit hemofilia

17 April Hari Hemophili Sedunia: Begini Sejarahnyaharankash.com

Hemofilia terbagi atas beberapa jenis dan tingkatan. Untuk jenisnya sendiri di antaranya, yaitu:

1. Hemofilia A, disebut hemofilia klasik karena jenis hemofilia ini yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan darah, hal ini terjadi karena kekurangan faktor VIII protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

2. Hemofilia B, disebut christmas disease karena ditemukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada. Jenis ini terjadi karena kekurangan faktor IX protein dalam darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

Hemofilia A dan B pun dapat digolongkan dalam tiga tingkatan, berdasarkan kadar faktor VIII dan faktor IX di dalam darah, di antaranya:

1. Hemofilia berat (kurang dari 1% dari jumlah normalnya), dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan, kadang-kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.

2. Hemofilia sedang (1%-5% dari jumlah normalnya), perdarahan dapat terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olahraga yang berlebihan.

3. Hemofilia ringan (5%-30% dari jumlah normalnya), mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mengalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan mengalami perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.

Baca Juga: 7 Komplikasi Hemofilia yang Perlu Diwaspadai, Bisa Berbahaya!

Demikian rangkuman sejarah dan fakta-fakta mengenai Hari Hemophili Sedunia yang jatuh setiap tanggal 17 April. Mulai lebih perhatikan kesehatan darah dan periksakanlah secara rutin ke pusat kesehatan, klinik, atau rumah sakit terdekat.

Topik:

  • Bella Manoban
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Stella Azasya
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya