TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Nabi Sulaiman, Raja yang Memimpin Jin dan Bisa Bahasa Hewan

Nabi Sulaiman tersenyum mendengar perkataan semut

Ilustrasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Allah SWT menganugerahkan kelebihan kepada nabi-nabinya, termasuk salah satunya kepada Nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman merupakan putra dari Nabi Daud AS, yang memiliki sikap bijaksana. Mewarisi sikap bijaksana tersebut, Nabi Sulaiman mampu memimpin suatu kerajaan besar, dan bukan hanya memimpin umat manusia tapi juga jin.

Tidak hanya dianugerahi kekuasaan dan kekayaan yang luar biasa, Nabi Sulaiman juga diberi mukjizat oleh Allah SWT yakni bisa berbicara dengan hewan.

Banyak pelajaran yang bisa dicontoh umat manusia dari Nabi Sulaiman. Salah satunya yaitu sikap rendah hati, pintar, dan tidak sombong dalam memimpin.

Berikut kisah Nabi Sulaiman yang diabadikan dalam Al-Qur’an, dan bisa dijadikan sebagai motivasi untuk selalu berbuat baik dalam kehidupan.

Baca Juga: Doa Nabi Sulaiman untuk Menjinakkan Hewan dan Jin

Baca Juga: Doa-Doa Penenang Hati agar Kamu Selalu Dilindungi Allah SWT

1. Saat Nabi Sulaiman mendengar perkataan semut dan bisa bahasa burung

Ilustrasi Berbicara Dengan Hewan (Pinterest.com)

Dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 18 dikisahkan bahwa saat itu Nabi Sulaiman sedang melintas bersama bala tentaranya yang terdiri dari jin, manusia, dan burung-burung hendak melewati sebuah lembah. Ternyata di lembah tersebut merupakan rumah bagi banyak semut.


حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Artinya: Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”

Nabi Sulaiman mendengar hal itu, dan kemudian tersenyum dan tertawa. Ia pun memerintahkan bala tentaranya untuk berhati-hati saat melangkah karena di tempat tersebut merupakan rumah bagi para semut. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 19:


فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

Artinya: Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Kisah Nabi Sulaiman dapat berbicara dengan hewan juga terabadikan dalam Surah An-Naml ayat 16, dimana Nabi Sulaiman dapat berbahasa burung: 


وَوَرِثَ سُلَيْمٰنُ دَاوٗدَ وَقَالَ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَاُوْتِيْنَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍۗ اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِيْنُ

Artinya: Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia (Sulaiman) berkata, “Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata.”

Baca Juga: Rangkaian Doa Nabi Sulaiman untuk Amalan Sehari-hari

2. Memindahkan singgasana Ratu Balqis dalam waktu sekejap mata

Ilustrasi Istana (Pinterest.com)

Kisah Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis juga terabadikan jelas dalam Al-Qur’an, di mana pada saat itu Nabi Sulaiman memerintahkan burung-burung untuk mengantarkan surat yang isinya: 

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”

Surat tersebut merupakan seruan Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis dan para pembesarnya agar tidak bersikap sombong dan angkuh. Pada saat itu Ratu Balqis telah menerima pesan tersebut dan memberitahukan isi pesan tersebut kepada para pembesarnya. Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 29:

قَالَتْ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَؤُا اِنِّيْٓ اُلْقِيَ اِلَيَّ كِتٰبٌ كَرِيْمٌ

Artinya: Dia (Balqis) berkata, “Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia.” 

Setelah itu, Ratu Balqis mengirim pasukannya untuk menemui Nabi Sulaiman. Beberapa penafsiran menyebutkan, pasukan yang dikirim itu sangat banyak yakni berjumlah 12 ribu, sebagaimana tertuang dalam surah An-Naml ayat 37:

اِرْجِعْ اِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُمْ بِجُنُوْدٍ لَّا قِبَلَ لَهُمْ بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُمْ مِّنْهَآ اَذِلَّةً وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ

Artinya: Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu (Saba') secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina.”

Pada saat itu juga Nabi Sulaiman memerintahkan pasukannya untuk menunjukkan kepada Ratu Balqis dan pembesarnya, mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya, dengan memindahkan singgasana Ratu Balqis ke istananya. 

Dalam Surah An-Naml ayat 39 disebutkan, seorang jin bernama Ifrit bersedia memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman bangkit dari duduknya. Namun dalam Surah An-Naml ayat 40 disebutkan, seorang yang mempunyai ilmu dari kitab bahkan sanggup memindahkan singgasana Ratu Balqis dalam sekejap mata.  

(٣٩)قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ

Artinya: Ifrit dari golongan jin berkata, ‘Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya. (QS. An-Naml: 39)

قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي
(٤٠)أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

Artinya: Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab berkata, ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.’ Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, ‘Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Mahakaya, Mahamulia.”(QS. An-Naml: 40).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya