TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Urutan Surat dalam Al-Qur’an Juz 6, Lengkap dengan Keutamaannya

Tentang hukum dalam keluarga hingga makanan dan minuman

Ilustrasi Al-Qur'an dan Buku Yasin (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Al-Qur’an merupakan pedoman dan petunjuk hidup yang diberikan langsung oleh Allah SWT bagi umat muslim. Tidak lain agar terhindar dari jalan yang sesat, sehingga selamat di dunia serta akhirat.

Wahyu Allah SWT terhimpun dalam surat-surat Al Qur’an hingga 30 juz. Salah satunya juz 6 ini yang terdiri dari dua surat Madaniyyah. Yuk, simak sampai habis surat dalam Al-Qur’an juz 6, lengkap dengan sejarah dan keutamaannya.

Baca Juga: Arti Subhanallah dan Masyaallah, Ketahui Perbedaan hingga Manfaatnya

1. Surat An Nisa ayat 148–176

ilustrasi Al Qur'an surat An Nisa (IDN Times/Langgeng Irma)

Surat ini tercantum dalam juz 6 mulai dari ayat 148 hingga ayat terakhir 176. Beberapa ulama sepakat, surat An Nisa turun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Sebagaimana istri Rasulullah SAW, sayyidah Aisyah r.a. berkata, “Tidaklah surat An Nisa turun kecuali aku bersama dengan Rasulullah SAW.” (HR. Al Bukhari).

Surat An Nisa merupakan salah satu dari tujuh surat terpanjang dalam Al-Qur’an. Dinamakan An Nisa, dari segi bahasa sendiri berarti ‘perempuan’. Selain itu, surat ini juga lebih banyak memuat hukum tentang perempuan, serta kewajiban berlaku adil dalam pernikahan dan keluarga.

2. Surat Al Ma'idah ayat 1–82

ilustrasi Al Qur'an surat Al Ma'idah (IDN Times/Langgeng Irma)

Sama seperti surat An Nisa, surat Al Ma'idah juga turun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, tepatnya ketika menunaikan Haji Wada’ atau 19 tahun usai dakwah pertama Rasulullah SAW. Karena itu, surat ini tetap termasuk golongan surat Madaniyyah meski beberapa ayat di antaranya turun di Kota Suci Makkah.

Surat Al Ma'idah terdiri dari 120 ayat. Namun yang terkandung di juz 6 ini hanya sampai ayat 82 saja, selebihnya berlanjut di juz 7. Merujuk pada bahasa, Al Ma'idah memiliki makna ‘hidangan’ atau ‘sajian’. Penamaan tersebut tidak lain lantaran berisi cerita Nabi Isa a.s yang diberi mukjizat menurunkan hidangan (makanan-makanan) dari langit.

Baca Juga: Asal Muasal Yajuj Majuj sebagai Pertanda Hari Akhir 

3. Kandungan surat An Nisa ayat 148–176

Ilustrasi Berdoa (IDN Times/Sunariyah)

Dikutip dari buku Mutiara Shahih Asbabun Nuzul oleh Abu Nizhan, surat An Nisa termasuk surat yang paling sosial. Lantaran tidak hanya memuat perintah untuk menegakkan tauhid, juga tentang pembentukan masyarakat Islam. Mulai dari lingkup hukum dan hak perempuan, kewajiban suami dan istri dalam berkeluarga hingga wasiat.

Berikut beberapa kandungan dalam surat An Nisa ayat 148–176, yaitu:

  • Pahala bagi orang yang menebar kebaikan
  • Pelanggaran orang Yahudi dan siksaannya
  • Kisah Nabi Isa a.s
  • Larangan memakan riba
  • Hadiah bagi orang yang beriman kepada Allah SWT
  • Pembagian harta wasiat dan ahli waris yang adil

4. Keutamaan membaca surat An Nisa

Ilustrasi Membaca Al-Qur'an(IDN Times/Besse Fadhilah)

Menurut hadits Sunan Abu Dawud, surat An Nisa merupakan salah satu surat yang dibaca Rasulullah SAW ketika salat malam. Saking dalamnya makna yang terkandung dan besarnya cinta terhadap surat ini, Rasulullah SAW pernah menangis ketika dibacakan surat An Nisa oleh sahabat Abdullah.

Selain itu, dikisahkan pula ketika seseorang meminta fatwa tentang perlakuan terhadap kalalah (mayit yang tidak punya anak dan orang tua). Rasulullah SAW pun bersabda, “Ayat shaif (ayat terakhir surat An Nisa) sudah mencukupimu (panduan tentang perlakuan terhadap kalalah).” (HR. Jami’ At-Tirmidzi)

Ada banyak pelajaran dan petunjuk pedoman hidup yang terkandung dalam surat An Nisa. Untuk itu, tidak hanya sekadar dibaca, namun umat muslim hendaknya juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 7 Keutamaan Surah Al Fatihah, Salah Satunya Jadi Penyembuh Penyakit

5. Kandungan surat Al Ma’idah ayat 1–82

Iluatrasi umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras)

Mengutip buku Dua Puluh Lima Nabi Banyak Bermukjizat Sejak Adam A.S Hingga Muhammad SAW oleh Usman bin Affan bin Abul As bin Umayyah bin Abdu Syams, al-Hawariyyun sempat meminta agar Nabi Isa a.s menurunkan makanan dari langit. Tidak lama kemudian, makanan pun turun atas izin Allah SWT. Itulah salah satu tanda kebesaran Allah SWT agar umat muslim makin bertakwa.

Selain itu, surat Al Mai’dah ayat 1–82 pun mengandung beberapa ketetapan dan perintah, yaitu:

  • Perintah berlaku jujur dan tidak mengingkari janji
  • Jalan keselamatan bagi orang yang beriman
  • Saling menjaga dan memelihara sesama umat muslim
  • Perintah memuliakan dan mengamalkan Al Qur’an
  • Makanan yang diharamkan dan dihalalkan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya