IDI Minta Semua Dokter Waspadai Gejala Cacar Monyet pada Pasien
WHO tetapkan status darurat untuk kasus cacar monyet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah menetapkan status darurat untuk kasus cacar monyet. Meski belum terdeteksi di Indonesia, kasus cacar monyet sudah ditemukan di Singapura.
Karena itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta semua dokter untuk mewaspadai gejala cacar monyet atau Monkeypox pada pasien.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Adityo Susilo, mengatakan cacar monyet bersifat zoonosis yang penularan utamanya melalui kontak manusia dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada mukosa maupun kulit hewan yang terinfeksi.
“Adapun penularan antar-manusia, diduga dapat terjadi sebagai akibat dari kontak erat dengan pasien yang terinfeksi secara langsung (direct close contact) melalui paparan terhadap sekresi saluran napas yang terinfeksi, kontak dengan lesi kulit pasien secara langsung, maupun berkontak dengan objek yang telah tercemar oleh cairan tubuh pasien. Selain itu, transmisi secara vertikal dari ibu ke janin melalui plasental (infeksi cacar monyet kongenital) juga dimungkinkan,” kata Adityo.
Cacar monyet merupakan suatu penyakit infeksi virus, bersifat zoonosis dan jarang terjadi. Beberapa kasus infeksi pada manusia (human monkeypox) yang pernah dilaporkan terjadi secara sporadis di Afrika Tengah dan Afrika Barat, dan umumnya pada lokasi yang berdekatan dengan daerah hutan hujan tropis.
Cacar monyet ini tergolong ke dalam genus orthopoxvirus. Virus lain yang juga berasal dari genus orthopoxvirus adalah virus variola, yang menyebabkan penyakit cacar (Smallpox), dan telah dinyatakan tereradikasi di seluruh dunia oleh WHO pada 1980.
Baca Juga: Menkes Laporkan 9 Kasus Suspek Cacar Monyet di Indonesia
1. Awal teridentifikasi penyakit cacar monyet berdasarkan data WHO
Berdasarkan data dari WHO, penyakit cacar monyet pada awalnya teridentifikasi pada 1970 di Zaire, dan sejak itu dilaporkan secara sporadis di 10 negara Afrika Tengah dan Barat.
Pada 2017, Nigeria mengalami outbreak terbesar yang pernah dilaporkan, dengan perkiraan jumlah kasus yang terkonfirmasi sekitar 40 kasus. Sejak Mei 2022, monkeypox merupakan penyakit yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat global, karena dilaporkan dari negara non-endemis.
Sejak 13 Mei 2022, WHO telah menerima laporan kasus-kasus Monkeypox yang berasal dari negara non-endemis, dan saat ini telah meluas secara global dengan total 75 negara. Hingga 25 Juli 2022, terdapat 18.905 kasus konfirmasi monkeypox di seluruh dunia, dengan 17.852 kasus terjadi di negara tanpa riwayat kasus konfirmasi sebelumnya.
Amerika Serikat melaporkan kasus monkeypox sebesar 3.846 kasus. Di ASEAN, Singapura telah melaporkan sembilan kasus konfirmasi dan Thailand melaporkan satu kasus konfirmasi.
Baca Juga: Menkes Lakukan Pendekatan ke Homo-Gay, Cegah Penularan Cacar Monyet