TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masa Penjemputan Jemaah Haji, Waspadai Titik Penyebaran COVID-19 Ini!

Keluarga dan kerabat harus tetap memenuhi prokes ketat

Plh. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Susari. (Dok. Kemenag).

Jakarta, IDN Times - Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji akan pulang ke Tanah Air mulai 15 Juli 2022. Ada empat embarkasi yang akan mengawali fase pemulangan ini, yaitu kloter pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Padang (PDG), dan Solo (SOC). 

Plh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag RI, Susari, mengatakan keluarga atau kerabat jemaah haji boleh melakukan penjemputan. Namun, tetap harus tetap memenuhi protokol kesehatan secara ketat karena ada 2 titik yang berpotensi dalam penyebaran COVID-19. 

"Akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran COVID-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang jemaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih," kata Susari dalam program FMB9 yang disiarkan dari Kantor Kemenkominfo RI, Jakarta, Senin (11/7/2022).

"Andai kata satu orang dijemput oleh 2-3 mobil, satu mobil berisi 4-5 orang, bisa dilihat berapa orang yang akan berkerumun di situ," tambahnya. 

Baca Juga: Simposium Haji Akbar di Arab Saudi, Wamenag Sebut 4 Dimensi Haji

Baca Juga: Jadwal Debarkasi Haji Makassar, Kapan Jemaah Kembali?

1. Interaksi jadi titik penyebaran COVID-19

Ilustrasi petugas saat disinfektan COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Kedua, titik penyebaran COVID-19 akan terjadi saat terjadi interaksi antara saudara dan kerabat haji. 

"Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," lanjut Susari.

Susari juga menegaskan, keluarga yang bersangkutan dianjurkan tidak mengunjungi jemaah haji jika ditemukan gejala COVID-19. Hal itu demi kebaikan jemaah haji dan keluarga lainnya.

Baca Juga: Jelang Akhir Puncak Haji, Kemenag: Total Wafat 41 Jemaah

2. Kemenkes siapkan posko kesehatan mulai dari ambulans dan rumah sakit

Ilustrasi ambulans (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Plt. Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono mengungkapkan, di setiap bandara kepulangan jemaah haji Indonesia, Kemenkes sudah menyiapkan posko kesehatan. Kemenkes juga menyiapkan ambulan dan rumah sakit jika ditemukan jemaah haji dalam keadaan darurat kesehatan. 

"Kemudian di asrama haji, kami juga siapkan tim untuk memeriksa jemaah haji yang baru datang. Jadi mereka akan melakukan screening secara menyeluruh," ungkap Yudhi.

"Apabila ditemukan gejala-gejala COVID-19 maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni antigen atau PCR. Apabila ditemukan reaksi ringan maka akan dilakukan isolasi oleh Satgas COVID daerah. Apabila ditemukan reaksi berat maka akan dilarikan ke rumah sakit yang telah ditetapkan," lanjutnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya