TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pahami! Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

Cacar monyet bukan penyakit menular seksual

Dokter spesialis penyakit dalam, Robert Sinto dalam konferensi pers terkait "Update Penanganan Monkeypox di Indonesia" secara virtual pada Rabu (27/7/2022). (Dok. Pribadi).

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat untuk kasus cacar monyet. Terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memastikan belum ada konfirmasi kasus cacar monyet atau Monkeypox di Tanah Air.

Dokter spesialis penyakit dalam, Robert Sinto, mengatakan, cacar monyet dapat terjadi pada berbagai kategori usia termasuk anak-anak. Namun, terdapat perbedaan antara cacar monyet pada anak dan dewasa, terutama yang terjadi pada saat ini dan sebelumnya.

"Sebetulnya ada perbedaan gambaran klinis yang bisa kita temukan dari laporan kasus cacar monyet yang ditemukan di Afrika dengan yang tiga bulan terakhir ini, bulan April, Mei, Juni, mulai merebak," kata Robert.

Baca Juga: IDI Minta Semua Dokter Waspadai Gejala Cacar Monyet pada Pasien

Baca Juga: Kemenkes Pastikan Indonesia Masih Nihil Cacar Monyet 

1. Perbedaan cacar monyet dulu dan sekarang

Dokter spesialis penyakit dalam, Robert Sinto dalam konferensi pers terkait "Update Penanganan Monkeypox di Indonesia" secara virtual pada Rabu (27/7/2022). (Dok. Pribadi).

Robert mengatakan, cacar monyet yang pernah ditemukan dahulu dapat menginfeksi banyak usia, mulai dari anak-anak, perempuan, hingga pria. Biasanya, gejala cacar monyet yang muncul berupa dataran merah, menonjol, berisi cairan, dan terakhir akan menjadi keropeng dan melepas.

"Jadi hampir seperti cacar air. Tetapi perbedaannya, cacar air perubahan dari satu gambaran ke gambaran lain itu membutuhkan waktu yang sangat cepat sehingga dalam hitungan hari. Cacar air itu bisa bertemu ada yang keropeng, ada yang sudah mulai bintil, ada isi airnya, ada masih datar merah," kata Robert.

"Nah ini yang tidak terjadi pada cacar monyet. Cacar monyet gambarannya dalam satu waktu kita akan bertemu tampilan klinis yang sama," katanya.

2. Munculnya bintil isi air di telapak tangan

Dokter spesialis penyakit dalam, Robert Sinto dalam konferensi pers terkait "Update Penanganan Monkeypox di Indonesia" secara virtual pada Rabu (27/7/2022). (YouTube/Kemenkes RI).

Robert mengatakan, pembeda cacar air dan cacar monyet, yaitu munculnya bintil isi air di telapak tangan.

"Yang membedakannya lagi dengan cacar air adalah di telapak tangannya biasa terdampak. Kalau cacar air tidak di telapak tangan," ujar Robert.

Selain itu, kasus cacar monyet juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening, sedangkan cacar air tidak ditemukan pembengkakan di area tersebut.

"Itu adalah gambaran klasik yang dilaporkan di Afrika. Sampai ada dua publikasi besar dalam tiga bulan terakhir. Ini yang melaporkan gambaran agak berbeda yang kita temukan saat ini," kata Robert.

"Jadi cacar monyet sekarang ini, tiga bulan terakhir banyak ditemukan di daerah non-endemis itu justru lesinya atau gambar kulitnya terlokalisir," lanjutnya. 

Baca Juga: IDI Minta Semua Dokter Waspadai Gejala Cacar Monyet pada Pasien

Baca Juga: Menkes Lakukan Pendekatan ke Homo-Gay, Cegah Penularan Cacar Monyet

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya