TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Klaster Ini Ternyata Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Terbanyak di RI

Salah satunya adalah klaster perkantoran, stay safe guys!

Ilustrasi Suasana Ruang Kantor (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa klaster rumah sakit menjadi penyumbang terbanyak dalam penyebaran kasus COVID-19. Dia menyampaikan, sebanyak 24.000 kasus berasal dari klaster rumah sakit.

"Klaster yang menyumbangkan angka kasus COVID-19 terbanyak ialah dari rumah sakit, komunitas, dan perkantoran. Di rumah sakit totalnya ada 24.000 pasien," ujar Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Klaster-klaster COVID-19 di Surabaya, Mulai Pabrik hingga Sekolah

1. Klaster rumah sakit, komunitas, dan perkantoran penyumbang kasus terbanyak

Ilustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Selanjutnya, dia memaparkan bahwa sebanyak 15.133 kasus berasal dari komunitas. Serta, sebanyak 3.194 berasal dari klaster perkantoran.

"Sedangkan di ABK atau PMI adalah 1.641, di pasar adalah 622 orang, dan puskesmas 220 pasien," ucapnya.

2. Perkantoran swasta diminta terbuka soal informasi jika ada karyawan yang positif

Ilustrasi kantor JP Morgan Chase & Co (www.twitter.com/@MENAFN)

Wiku pun meminta kepada kantor-kantor pemerintahan dan swasta untuk terbuka tentang informasi kasus COVID-19 di lingkungan mereka. Ia pun mengapresiasi instansi-instansi pemerintah yang terbuka dengan adanya kasus COVID-19.

"Ini sudah dilakukan oleh instansi pemerintahan, misalnya dengan menghentikan aktivitas sementara di beberapa kantor kementerian maupun pemerintah provinsi setelah ditemukannya kasus positif," jelas Wiku.

Dia berharap, kantor-kantor swasta dan pabrik-pabrik juga bisa melakukan hal yang sama, yaitu terbuka jika memang ada karyawannya yang positif.

"Jangan merasa malu apabila ada yang positif, karena orang-orang yang positif ini perlu kita lindungi, rawat untuk bisa menjadi sembuh, dan sehat kembali," tutur Wiku.

3. Wiku sebut biaya perawatan pasien COVID-19 ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lebih lanjut, Wiku menyampaikan agar perusahaan-perusahaan tak perlu khawatir jika ada karyawannya atau buruh yang positif COVID-19. Dia menuturkan, pemerintah akan menanggung biaya perawatan COVID-19, bahkan bagi yang tidak memiliki BPJS atau WNA yang tertular COVID-19 di Indonesia juga ditanggung.

"Hal ini harus dilakukan oleh perusahaan adalah melindungi karyawannya dengan cara memastikan jangan sampai ada lagi karyawannya yang terpapar di lingkungan kerja. Kami selalu menekankan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama, termasuk keselamatan karyawan," ucapnya.

Baca Juga: Kemenkes: Tidak Ada Klaster Perkantoran, Tapi Klaster Jabodetabek 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya