4 Instruksi Jokowi Jelang Penerapan New Normal di Sektor Pariwisata
#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana menerapkan skenario new normal atau #NormalBaru di tengah pandemik virus corona atau COVID-19. Menjelang tatanan kehidupan normal baru, sejumlah protokol kesehatan sudah mulai disosialisasikan pemerintah.
Mulai dari protokol di tempat transportasi publik, sektor usaha dan perdagangan, hingga rumah ibadah. Tak hanya itu, pemerintah juga berencana membuka kembali sektor pariwisata saat new normal diterapkan.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, usai tatanan normal baru diterapkan, tren pariwisata akan berubah juga. Sehingga, pelaku industri pariwisata diharapkan bersiap dan mengikuti tren wisata.
"Saya ingin mengingatkan pandemik COVID akan membuka perubahan tentang tren pariwisata di dunia, di mana isu health, hygine, serta safety, security akan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong," kata Jokowi dalam rapat terbatas, Kamis (28/5).
Baca Juga: Pariwisata di Pulau Bali Berpotensi Dibuka saat Penerapan New Normal
1. Jokowi sebut tren wisata yang aman dan tidak ramai akan menjadi alternatif liburan baru
Jokowi mengungkapkan pandemik COVID-19 membuka perubahan tentang tren pariwisata dunia. Masyarakat akan mempertimbangkan keamanan dan kesehatan saat berwisata.
"Di mana isu health, hygine, serta safety, security akan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong. Selain itu, preferensi liburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti solo travel tour, wellness tour, termasuk juga di dalamnya virtual tourism dan staycation," kata dia.
Karena itu, Jokowi mengimbau pelaku industri pariwisata untuk mengantisipasi dan melakukan perubahan tren. Pelaku industri pariwisata diimbau dapat mencium ke arah mana dan seperti apa tren liburan masyarakat ke depan.
"Oleh sebab itu, sehabis pandemik ini kita harus melakukan inovasi, melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti, akan terjadi di dunia pariwisata global," tutur dia.
Baca Juga: Jokowi: Penerapan New Normal di Destinasi Pariwisata Jangan Buru-buru!