Alasan Tak Ada Lockdown, Jokowi: PPKM Darurat Saja Banyak yang Jerit
“Gak bisa kita tutup lockdown seperti negara lain."
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan hingga saat ini belum ada yang bisa memprediksi kapan COVID-19 akan berakhir. Karena itu pemerintah akan menyeimbangkan gas dan rem antara kesehatan dan ekonomi.
“Gak bisa kita tutup lockdown seperti negara lain. Lockdown artinya tutup tota. Kemarin PPKM Darurat kan semi lockdown, itu masih semi saja saya masuk kampung, saya masuk ke daerah, semuanya menjerit untuk dibuka. Saya kira Bapak, Ibu juga sama, mengalami hal yang sama,” kata Jokowi saat bagikan banpres pada pelaku usaha mikro, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (30/7/2021).
Baca Juga: Hore! Presiden Jokowi Bagikan Banpres Rp15,3 Triliun
1. Jokowi akui pemerintah tak prediksi datangnya varian Delta
Jokowi mengatakan pemerintah tidak pernah memprediksi adanya varian Delta COVID-19 yang penyebarannya begitu cepat. Jokowi juga mengatakan varian Delta juga menjadi alasan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Orang nomor satu di Indonesia ini menuturkan, pada Januari 2021 hingga Mei 2021, kasus COVID-19 sudah mulai menurun. Hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang dirasa ikut membaik. Namun, tambah Jokowi, pemerintah tidak memprediksi varian Delta mengakibatkan lonjakan kasus tinggi.
“Kalau corona turun, ekonomi pasti naik. Sudah kelihatan itu sebetulnya. Tetapi, tanpa terprediksi muncul yang namanya varian Delta, varian jenis baru dari corona, dia muncul di seluruh negara di dunia sehingga ekonomi global pun juga kita, juga sama,” ujar Jokowi.
Baca Juga: IDAI: 20 Persen Anak yang Positif COVID-19 Tak Bergejala