Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Area Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan tidak luput dari banjir susulan Bogor. Menurut pantauan IDN Times, daerah Pengadegan terlihat ramai oleh warga yang mengungsikan barang-barangnya.
Bagaimana banjir bisa merendam area Pengadegan?
1. Air meluap sejak magrib
Menurut Suratno (60), salah satu warga di kelurahan Pengadegan, air sudah mulai masuk ke dalam rumah-rumah warga sejak magrib atau pukul 18.00 WIB.
"Banjir mulai naik magrib. Magrib mulai masuk airnya,"kata Suratno, di Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin (5/02).
2. Banjir setinggi dada orang dewasa
Banjir yang terjadi di kelurahan Pengadegan berlokasi di dua tempat. Air dari sungai Ciliwung mengalir di kawasan atas kemudian menuju rumah warga di kawasan bawah Pegadegan.
Suratno menjelaskan air di kawasan atas Pengadegan hanya setinggi lutut orang dewasa, sedangkan di kawasan bawah, tinggi air mencapai tinggi dada orang dewasa.
"Bagian atas satu dengkul orang dewasa. Bagian bawah melebihi tinggi orang dewasa," kata dia.
3. Sudah siaga sejak sore hari
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak Suratno mengaku setelah mendengar berita dari media televisi tadi pagi, ia sudah mulai siaga untuk mengungsikan barang-barangnya sejak sore hari. Namun, warga lainnya baru mengungsikan barang-barangnya saat air sudah mulai masuk ke dalam rumah.
"Saya dari saat melihat berita di televisi sudah siap-siap. Sorenya sudah angkat-angkat barang," ungkap Suratno.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Warga nekad menyelamatkan barang-barang
Walaupun air banjir sudah masuk ke dalam rumah warga, rupanya mereka tetap nekad kembali ke rumah dan mengambil barang-barang berharga. Rista Nurfitria (27), warga yang rumahnya ikut terendam banjir, mengungkapkan sejak pukul 20:00 WIB, warga sudah mulai panik mengangkat barang-barang. Sebagian dari mereka, bahkan terpaksa meninggalkan barang-barang berharganya di rumah dan terendam air.
"Kulkas, lemari, tv, pakaian juga banyak yang gak kebawa gara-gara panik. Ngangkut sendirian," ujar Rista.
5. Warga diungsikan ke kelurahan dan sekolah terdekat
Menurut informasi dari Suratno, sebagain warga malam ini diungsikan di rumah warga yang tidak terkena banjir, kantor kelurahan dan sekolah dasar terdekat.
"Warga ngungsi di kelurahan dan tetangga. Di SD juga ada yang ngungsi," katanya.
6. Banjir terjadi 5 tahun sekali
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak Suratno mengatakan banjir di keluaragan Pengadegan juga pernah terjadi pada tahun 2013 lalu. Peristiwa serupa kembali terjadi lima tahun kemudian yakni di tahun 2018.
"5 tahun baru banjir lagi. 2013 banjir, dan 2018 banjir lagi," kata Suratno.