TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Doni Monardo Ajak Tak Mudik: Jangan Sampai Silaturahmi Berakhir Tragis

Jangan sampai ada penyesalan

Kepala BNPB Doni Monardo (Dok. BNPB)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta masyarakat memahami larangan mudik yang dicanangkan pemerintah. Doni menjelaskan, larangan mudik diterapkan guna menghindari penularan COVID-19 di tengah keluarga dan kerabat.

"Kita tidak ingin pertemuan silaturahmi berakhir dengan hal yang sangat tragis. Kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Kehilangan orang-orang yang kita cintai. Jangan sampai terjadi,” kata Doni seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (17/4/2021).

Larangan mudik Lebaran tahun ini berlaku mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Baca Juga: Jokowi Akhirnya Jelaskan Alasan Larang Mudik Lebaran

Larangan mudik tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H telah dikeluarkan pada 7 April 2021. Aturan tersebut dikeluarkan guna mencegah terjadinya penularan virus corona.

“Jangan ada yang keberatan. Menyesal nanti," tutur Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 tersebut.

1. Jangan sampai ada penyesalan

Kepala BNPB Doni Monardo (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

2. Doni Monardo minta tokoh masyarakat dan agama ikut beri pemahaman

Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (IDN Times/Fiqih Damar Jati)

Selain itu, Doni juga meminta seluruh unsur pemerintah daerah, termasuk tokoh adat dan tokoh agama agar terus berupaya memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakatnya. Sehingga, larangan mudik Idul Fitri tahun ini dapat diikuti dan terlaksana dengan baik.

Dia menuturkan masih ada sebanyak 17 persen masyarakat Indonesia yang sampai sekarang tidak percaya adanya COVID-19 dan menganggap sebuah rekayasa serta konspirasi.

"Kepada unsur pimpinan baik di pemerintahan termasuk TNI/Polri dan juga tokoh masyarakat juga khususnya kepada ulama, mari memahami tentang COVID-19 ini dan menyampaikan kepada masyarakat. Karena masih ada yang belum percaya COVID-19 sebanyak 17 persen," ujar Doni.

Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Nekat Mudik Lebaran ASN Terancam Dipecat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya