TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh, Jatim Masih Jadi Provinsi dengan Angka Kematian Corona Tertinggi

Kenaikan kasus kematian dalam sepekan capai 18,9 persen

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 merilis provinsi dengan kematian tertinggi. Disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan kematian tertinggi di Indonesia.

"Sedangkan untuk jumlah kasus meninggal per 22 September 2020 mencapai 9.837 orang atau 3,9 persen," katanya lagi.

Wiku menuturkan, angka tersebut masih berada di atas rata-rata dunia yang sebesar 3,07 persen.

"Persentase kematian tertinggi pertama adalah Jawa Timur 7,29 persen, Jawa Tengah 6,47 persen, Sumatra Selatan 6,04 persen, Nusa Tenggara Barat 5,91 persen dan Bengkulu 5,85 persen," papar Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Sebab Tingginya Kematian Pasien COVID-19 di ICU 

1. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kenaikan kasus kematian tertinggi

Gubernur Ganjar Pranowo saat memberi pengarahan di kantornya. Dok Humas Pemprov Jateng

Wiku menyampaikan, secara nasional, jumlah kematian di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 18,9 persen dibandingkan pekan lalu. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi pekan ini.

"Kenaikan kematian tertinggi yang pertama ada di Jawa Tengah yaitu naik 46 orang, DKI Jakarta 32 orang, Aceh 26 orang, Sumatra Utara 24 orang, dan Sumatra Barat 13 orang," jelasnya.

2. Dengan meningkatkan tracing dan testing, angka kematian bisa ditekan

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Wiku mengatakan, untuk menurunkan persentase kematian maka selama tiga sampai empat minggu berturut-turut, pemerintah daerah harus menjaga angka kematian agar tidak bertambah. Selain itu, testing dan tracing juga harus ditingkatkan.

"Dengan cara meningkatkan testing serta tracing, maka 5 daerah ini dalam beberapa minggu ke depan seharusnya bisa menurunkan kasus kematiannya menjadi paling tidak sama dengan rata-rata nasional," ucap Wiku.

Baca Juga: Protokol Standar Perawatan COVID-19, Cara Luhut Tekan Angka Kematian

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya