FJPI Gelar 80 Tahun Bagir Manan, Ulas Politik Publik Pers Saat Pandemi
Bagir Manan tak pernah menggunakan kekuasaan membungkam pers
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) memperingati 80 tahun Bagir Manan. Bagir Manan merupakan Ketua Dewan Pers Indonesia periode 2010-2013. Bagir juga adalah mantan Ketua Mahkamah Agung periode 2001-2008.
Dalam rangka memperingati 80 tahun Bagir, FJPI menggelar sarasehan dengan sejumlah tokoh senior pers hingga akademisi, antara lain mantan Menkominfo Rudiantara, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong, Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal Depari, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Samito Madrim, Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) IISIP Jakarta Mulharnetti Syas, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Seperti Apa Politik Publik Pers? Ini Pengingat dari Bagir Manan
1. Bagir Manan dikenal sebagai tokoh yang gencar mendorong uji kompetensi bagi wartawan
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S Depari mengatakan sosok Bagir Manan adalah inspirasi bagi insan pers. Bahkan, Atal menyampaikan bahwa Bagir adalah salah satu tokoh yang gencar mewajibkan seluruh insan pers untuk mengikuti uji kompetensi wartawan.
“Kompetensi itu penting bagi wartawan. Salah satu syarat kompetensi adalah uji kompetensi,” kata Atal mengikuti perkataan Bagir padanya saat itu.
Menurut Atal, pemikiran Bagir masih dibutuhkan untuk insan pers dan juga media saat ini. Sehingga, segala pemikiran untuk memajukan media harus dipresentasikan pada Bagir.
“Saya kira pemikiran Pak Bagir Manan masih perlu dibutuhkan. Harus dipresentasikan apapun rencana-rencana kita pada Pak Bagir Manan,” terangnya.
Baca Juga: Sidang Uji Materi UU Pers, DPR Tak Hadir-Dewan Pers Tak Siap Materi