TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Kelebihan Program Kuliah Daring Yang Akan Diluncurkan Kemeristekdikti

Asik, kuliah bisa sambil tiduran

IDN Times/Teatrika Putri

Bandung, IDN Times - Menghadapi revolusi industri 4.0 atau industri generasi keempat, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah menyiapkan senjata baru di dunia pendidikan tinggi.

Kemenristekdikti meluncurkan sebuah program pendidikan daring, dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Kira-kira apa kelebihan dari program ini?

Baca juga: Pesan Menristekdikti untuk Perguruan Tinggi di Hardiknas

1. Mahasiswa bisa mengikuti kuliah di rumah

IDN Times/Teatrika Putri

Menristekdikti Mohammad Nasir mengatakan program pendidikan daring diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, dan juga meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK). Dengan adanya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) ini, mahasiswa bisa dimudahkan mengikuti kuliah di rumah dan bermodalkan jaringan internet.

“Tidak lagi ada kelas, namanya kelas roomless, biasa kuliah di rumah, buka laptop, kalau bisa mobile kita mobile, nanti di situ langsung kuliah dia, termonitor secara langsung oleh server-nya,” kata Nasir di Kampus Iwa Koesoemasoemantri Universitas Padjajaran, Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/5).

2. Mahasiswa bisa mengikuti kelas jarak jauh

IDN Times/Teatrika Putri

 

Kelebihan lainnya dari program ini, kata Nasir, mahasiswa bisa kuliah walau universitas yang dipilih ada di luar kota, bahkan di luar pulau. Sehingga, mahasiswa hanya perlu mengikuti kuliah daring bersama dosennya. Nantinya, PJJ akan diterapkan di seluruh Indonesia.

“Nanti pemantauan kuliah nanti, di situ dikatakan mahasiswa, misal mahasiswa Papua. Dia tidak usah datang ke perguruan tinggi yang dituju, misal Bandung, ia kuliah di Bandung, tapi dia tetap di Papua. Dia bisa melakukan perkuliahan di sana, dia akan dapat nilai juga,” kata Nasir.

Karena itu, kata dia, pihaknya sedang menyiapkan sistem perkuliahan ini. Mulai dari masalah mutu hingga proses pembelajaran. "Bukan hanya power point yang diangkat, tapi sistem pembelajaran yang interaktif berbasis pada online,” ujar dia.

Baca juga: Menristekdikti: Pendidikan Tinggi Harus Bisa Menjawab Persoalan Sosial yang Makin Kompleks

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya