TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadwal Vaksinasi Belum Ditentukan, Terawan: Wong Barangnya Belum Ada!

Rencana semula vaksinasi November batal

Rapat Kerja Komisi IX DPR RI bersama Menkes, Kepala BPOM dan Komite PCPEN (Youtube.com/DPR RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan waktu penyuntikan vaksin di Indonesia. Alasannya, vaksin-vaksin tersebut belum datang ke Indonesia. 

"Kita doanya makin cepat makin baik, namun juga harus aman. Tapi kalau waktu ya wong barangnya belum ada. Saya kira kalau barang ada ya menyikapinya beda," kata Terawan dalam rapat kerja di DPR RI, Selasa (16/11/2020).

1. Terawan sebut vaksin yang dimiliki Indonesia saat ini hanyalah vaksin Sinovac

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Terawan menjelaskan, hingga saat ini vaksin yang sudah ada di Indonesia hanyalah vaksin Sinovac. Itu pun vaksin masih dalam tahap uji klinis tahap ketiga. Menurut dia, selain vaksin Sinovac memang belum ada vaksin lainnya di Indonesia.

"Yang lain memang belum datang, belum ada. Kalau ada ya mungkin akan berbeda," ujar Terawan.

2. Terawan belum bisa putuskan kapan vaksinasi akan dilakukan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI itu, Terawan diserbu dengan pertanyaan kapan sebenarnya vaksinasi dilakukan oleh pemerintah. Sebab, sebelumnya beredar bahwa vaksinasi akan dilakukan pada November atau Desember ini. Namun, Terawan tidak bisa menjawab dengan lugas pertanyaan dari para anggota dewan tersebut.

"Karena belum ada (vaksinnya), ya saya gak bisa ngomong apa-apa. Kan belum ada. Karena itu semua masih rencana. Nanti bingung, tranpsaransi, kalau saya kemukakan, nanti 'mana barangnya?' ucap Terawan.

3. Luhut sebut vaksinasi akan dilakukan pada Desember 2020

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Pemerintah sempat mengabarkan rencana vaksinasi pada pertengahan November 2020. Hal itu disampaikan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan. Namun, ternyata rencana itu harus molor. Terkait penundaan itu, Kantor Staf Kepresidenan menyebut pemerintah berhati-hati dalam melakukan vaksinasi untuk menghindari permasalahan yang muncul di kemudian hari. 

Untuk bisa digunakan dalam vaksinasi, vaksin Sinovac harus mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Dibutuhkan waktu bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa mengeluarkan EUA. 

Luhut mengatakan, rencana vaksinasi di November mundur dan kemungkinan dimulai pada minggu ketiga Desember 2020. "Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember," kata Luhut seperti dilansir ANTARA, Rabu (4/11/2020).

"Saya rasa (vaksinasi) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus COVID-19. Di Jakarta misalnya, ada sejumlah area yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus COVID-19 dan berikan mereka suntikan," kata Luhut.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya