Jokowi: Guru Terampil Harus Lebih Banyak dari Guru Normatif
Jokowi sebut guru terampil hanya ada 35 persen di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Demi meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy untuk lebih memperbanyak guru terampil dibandingkan guru normatif di SMK dan sekolah vokasi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Peresmian Pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019, di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2).
Baca Juga: Kaget Harga Tiket Pesawat Mahal, Jokowi Panggil Dirut Pertamina
1. Jokowi minta guru terampil lebih banyak daripada guru agama dan bahasa Indonesia di SMK
Jokowi mengatakan, untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka sekolah vokasi dan SMK diperbaharui. Khususnya, terkait kemampuan para siswa.
"Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru yang normatif. Misalnya guru agama, guru Pancasila, guru bahasa Indonesia. Itu harus lebih sedikit dan yang lebih banyak itu guru yang terampil, guru-guru yang mampu melatih," kata Jokowi.
Baca Juga: Indonesia Negara Terindah ke-6 Dunia, Jokowi: Kembangkan Pariwisata!