TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Jika Ancaman COVID-19 Turun, Jangan Ujug-ujug Masuk New Normal

Jokowi minta kepala daerah tak buru-buru terapkan new normal

Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatra dan Tol Cisumdawu (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta para kepala daerah untuk tidak buru-buru menerapkan tatanan new normal atau normal baru jika ancaman COVID-19 sudah menurun. Menurutnya, sebelum memasuki normal baru harus melalui beberapa tahap.

"Kalau ancaman COVID ini sudah menurun, hati-hati, kalau mau masuk ke new normal, ke tatanan baru new normal. Harus lewati tahapan-tahapan semuanya, seluruh kabupaten/kota dan provinsi. Ada prakondisi. Conditioning dulu," ujar Jokowi dalam arahannya di Posko Penanganan COVID-19 Kalimantan Tengah, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Kasus Corona Tambah 2.657 Hari Ini, Jokowi: Sudah Lampu Merah!

1. Jokowi sebut timing penetapan new normal harus tepat

Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatra dan Tol Cisumdawu (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Selain harus melihat prakondisi, Jokowi juga ingatkan bahwa waktu penentuan normal baru harus diputuskan dengan tepat. Ia mengatakan, tahapan itu adalah yang terpenting.

"Ini penting sekali. Tidak langsung ujug-ujug langsung diputusin masuk new normal, hati-hati mengenai ini," kata dia.

2. Jokowi ingatkan hati-hati saat ingin buka sekolah

Jokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Selanjutnya, menjelang tatanan normal baru juga harus dipilah sektor mana yang harus diprioritaskan. Jokowi berpesan, pembukaan sektor jangan langsung dibuka semua.

"Dipilih sektor-sektor yang miliki risiko rendah. Buka dulu, buka dulu. Yang risiko sedang kedua. Yang ketiga yang memiliki risiko tinggi. Misalnya kayak sekolah. Hati-hati kalau ingin buka sekolah," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jengkel Lagi dengan Menterinya, Jokowi: 3 Bulan WFH Malah Kayak Cuti!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya