TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Kinerja Penegak Hukum Tak Diukur dari Banyaknya Kasus

Jokowi tekankan aparat penegak hukum harus profesional

Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menghadiri Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) pada Rabu (16/12/2020). Di sambutan yang ia berikan, Jokowi mengatakan bahwa kinerja penegakan hukum tidak dilihat dari berapa banyak kasus yang mereka temukan.

"Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan, tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi," ujar Jokowi seperti yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Jokowi di Tengah Penilaian Bersih dari Nepotisme oleh The Muslim 500

1. Jokowi minta profesionalitas bagi aparat penegak hukum

Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Selanjutnya, Jokowi juga menekankan profesionalitas sangat penting bagi aparat penegak hukum. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut profesionalitas penegak hukum mempunyai posisi yang sangat sentral dalam penindakan dan juga pencegahan.

"Namun orientasi dan mindset dalam pengawasan dan penegakan hukum harus diarahkan untuk perbaikan tata kelola dan pencegahan korupsi," jelas Jokowi.

2. Penindakan korupsi perlu tindakan yang adil dan konsisten

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Menurut Jokowi, upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Ia menyebut pemberantasan korupsi juga butuh kebersamaan untuk mencegahnya.

"Butuh Inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi, dan perlu tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pidana korupsi," ujar Jokowi.

Baca Juga: Menkes Terawan: Jangan Coba-Coba Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya