TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Tunjuk Kepala BKKBN Jadi Ketua Pelaksana Penurunan Stunting 

Hasto harus menurunkan angka stunting di RI

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memberikan keterangan pers di Kantor Presiden (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menunjuk Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting. Jokowi pun menargetkan angka stunting di Indonesia turun 14 persen hingga 2024.

"Hari ini pak presiden memberikan amanah kepada BKKBN untuk bisa menjadi ketua pelaksana untuk percepatan penurunan stunting. Saya sebagai Kepala BKKBN tentu menerima amanah ini dan tentu dengan niat dan tekad yang kuat, karena ini tantangan yang besar bagi kami," kata Hasto dalam keterangan persnya yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/1/2021).

Baca Juga: Menko PMK: Angka Stunting di Indonesia Akan Naik akibat COVID-19

1. Hasto harus menaikan angka percepatan penurunan stunting hingga 2,7 persen setahun

IDN Times/Tunggul Kumoro

Hasto juga mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk menurunkan angka stunting hingga 2024. Dia mengatakan mendapatkan target pengurangan angka stunting hingga 2,7 persen per tahun.

"Karena penurunan stunting selama ini untuk lima tahun terakhir masih sekitar 1,6 persen setahun, maka kami harus menaikan percepatan itu menjadi 2,7 persen per tahun," jelas Hasto.

2. Hasto sebut harus bisa menurunkan angka stunting hingga 14 persen

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memberikan keterangan pers di Kantor Presiden (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lalu, Hasto menyampaikan dalam empat tahun ke depan, akan ada sekitar 20 juta bayi baru yang lahir. Sehingga, di angka stunting yang mencapai 27 persen sekarang ini, maka hampir 7 juta bayi bisa alami stunting.

"Tetapi, di tahun 2024, kami harus menekan angka 7,2 juta menjadi hanya 3,4 juta. Sehingga kami harus memetakan itu dan setiap tahun tidak boleh ada stunting baru sebanyak 680 ribu, harus di bawah itu. Jadi berat 14 persen itu," ucapnya.

Baca Juga: 5 Cara Utama Cegah Stunting di Indonesia, Harus Dimulai sebelum Hamil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya