TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 DKI Naik 10,5 Persen, Jokowi: Tolong Diperhatikan!

Jokowi minta kampanye masif soal protokol kesehatan

Presiden Joko Widodo menerima kedatangan pimpinan MPR di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti positivity rate dari tes PCR virus corona di DKI Jakarta yang meningkat jadi 10,5 persen. Terkait pelonjakan itu, Jokowi meminta agar dijadikan perhatian yang sungguh-sungguh bagi para jajarannya.

"Kondisi di Jakarta laporan terakhir yang saya terima angka positivity rate-nya melonjak dari 4 sampai 5 sekarang sudah 10,5 persen. Tolong betul-betul dijadikan perhatian," kata Jokowi saat memberikan arahan di rapat terbatas, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Jokowi Sebut 'Lampu Merah' saat Kasus COVID-19 Melejit, Ini Maknanya

1. Jokowi ingin ada yang dikerjakan, bukan hanya laporan saja

Jokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Mengenai laporan dalam rapat terbatas tentang penanganan COVID-19 hari ini, Jokowi menginginkan adanya tugas-tugas yang signifikan. Ia tak ingin hanya sekadar laporan.

"Saya harapkan nanti yang disampaikan adalah bukan laporan apa yang harus kita kerjakan, problem lapangannya apa dan pendek-pendek. Kita ingin ini segera bergerak di lapangan. Para menteri sekali lagi tidak perlu memberikan laporan," ujar Jokowi.

2. Jokowi minta kampanye protokol kesehatan dilakukan lebih masif

Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Lalu, Jokowi meminta agar kampanye tentang protokol kesehatan dilakukan lebih masif. Seperti jaga jarak hingga rajin mencuci tangan.

"Saya ingin memberikan apa yang segera harus kita lakukan menyikapi adanya kenaikan kasus positif, kasus baru yang bertambah. Saya kira terakhir kita ada kasus positif 1.681, yang pada hari Kamis yang lalu juga berada pada posisi 2.500 kasus positif, karena ada kasus di Secapa," tutur Jokowi.

Baca Juga: COVID-19 di DKI Pecah Rekor 3 Kali, Anies: Jangan Sampai Rem Darurat!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya