TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenaikan Kasus Harian COVID-19 4.000-an, Satgas: Ini Angka Puncak

Sudah 3 kali angka kasus harian menembus 4.000-an

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat setiap harinya. Bahkan, peningkatan kasus hariannya sudah mencapai 4.000-an per harinya. Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa kenaikan kasus harian mencapai 4.000 adalah angka puncak.

"Pada hari ini terjadi penambahan kasus COVID-19 sejumlah 4.071. Angka 4.000 ini adalah angka puncak dan terjadi di 3 hari yaitu tanggal 19 (September), tanggal 21 (September) dan hari ini tanggal 22 (September). Ini adalah jumlah yang sangat tinggi," kata Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Selasa 22 September 2020 

1. Kasus sembuh di Indonesia berada di bawah rata-rata dunia

Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Wiku menyampaikan, jumlah kasus aktif di Indonesia saat ini mencapai 58.788 atau 23,2 persen. Hal itu berada di bawah angka dunia yaitu 23,5 persen.

Sementara, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 184.298 orang atau 72,9 persen. Namun angka tersebut berada di bawah angka dunia yang persentasenya capai 73,4 persen.

"Jadi posisi di Indonesia sedikit lebih rendah daripada dunia untuk jumlah kasus yang sembuh," jelas Wiku.

2. Kasus meninggal RI masih berada di atas rata-rata dunia

Petugas medis menunjukkan hasil screening rapid test non reaktif pasien di tenda darurat di depan IGD RSU Cut Meutia Aceh Utara, Aceh, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/Rahmad)

Sedangkan untuk jumlah kasus meninggal per 22 September 2020 mencapai 9.837 orang atau 3,9 persen. Wiku menuturkan, angka tersebut masih berada di atas rata-rata dunia yang sebesar 3,07 persen.

"Ini adalah prestasi yang harus terus ditingkatkan agar persentase kematian bisa turun terus mendekati atau bahkan lebih rendah daripada angka rata-rata dunia," ucapnya.

Baca Juga: Satgas: Pemerintah Belum Ada Rencana Ubah Definisi Kematian COVID-19 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya