Kerumunan Disorot Warganet, Ancol Ditutup Hari Ini
Pihak Ancol akan disinfektan area-area vital
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kerumunan warga yang berwisata ke Taman Impian Jaya Ancol menjadi sorotan warganet. Bahkan, topik Ancol sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter hari ini. Warganet menilai menyoroti kerumunan di Ancol bisa menyebabkan klaster COVID-19.
Lalu, apa kata warganet soal kerumunan di Ancol?
Baca Juga: Transjakarta Luncurkan Mikrotrans Rute Tanjung Priok-Ancol Barat
1. Warganet kritik kerumunan di Ancol
Pada hari kedua Lebaran Idul Fitri, pengunjung Taman Impian Jaya Ancol tercatat sebanyak 39 ribu orang. Di media sosial Twitter juga banyak warganet yang mengunggah tentang kerumunan di Ancol tersebut. Tak sedikit dari mereka mengkritik kerumunan itu.
"Bukan cuma mal saja, tetapi Ancol juga dibuka, begitupun dengan Ragunan. Sementara untuk ziarah ke TPU dilarang dan ditutup. Sebegitu pentingnya Ekonomi negara sampai harus mengorbankan kemanusiaan yang adil dan beradab," tulis akun Twitter @muchilalr.
"Jakarta sepertinya tidak belajar dari kesalahan India, tsunami COVID-19 yang terjadi di Sungai Gangga pasti akan terulang kembali di Ancol apabila jumlah kerumunannya membludak seperti ini," kata akun Twitter @JuanMarpaung99 dalam unggahannya.
Kemudian, akun Twitter @HukumDan juga ikut berkomentar soal kerumunan di Ancol. "Moga saja tidak menjadi cluster raksasa COVID-19 kawasan Ancol, Ragunan dan pemakaman.
Mudik dilarang, membludak di tempat lain. Pemudik di suruh putar balik. TKA malah bebas melenggang. Kapok mu kapan???" katanya.
"Selaku ibukota negara sepatutnya beri teladan bagi provinsi-provinsi lain, tapi sayangnya gak. Kemarin Tanah Abang, sekarang Ancol dan keramaiannya. Kalian mau dukung pandemi ini ada sampai kapan?" tulis akun Twitter @iina_surbakti.
Baca Juga: Taman Impian Jaya Ancol Tutup Selama Libur Natal dan Tahun Baru