TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkes: Ranjang Isolasi COVID-19 di DKI Terisi Hampir 90 Persen

Menkes minta penanganan COVID-19 dari sisi hulu diutamakan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2/2021). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan tempat tidur isolasi untuk COVID-19 di DKI Jakarta sudah terisi hampir 90 persen. Budi menyampaikan, DKI Jakarta sendiri memiliki 37.426 tempat tidur di rumah sakit, namun yang disediakan untuk pasien COVID-19 berjumlah 17.752 tempat tidur. Kini, nyaris 90 persennya telah terisi.

“Tempat tidur isolasi ada 17.752 sekarang. Itu sudah naik dibandingkan awal Mei yang 14.000. Jadi ada kenaikan 3.200 dan sampai sekarang sudah terisi sekitar hampir 90 persennya. Jadi hampir 90 persen dari 17.000 tempat tidur ini,” kata Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/6/2021).

Baca Juga: Kapolri Minta Anies Realisasikan 31 Tempat Isoman Terpadu di Jakarta

1. DKI Jakarta bisa menambah kapasitas tempat tidur isolasi

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Athif Aiman)

Kendati begitu, Budi menyampaikan bahwa DKI Jakarta bisa menambah kapasitas tempat tidur isolasi untuk penanganan COVID-19. Sehingga, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) bisa berkurang.

“Itu tadi DKI total tempat tidurnya ada 37.426. Jadi masih ada room sebenarnya untuk DKI menaikkan dari 47 persen menjadi 50 persen,” terang Budi.

2. Menkes tekankan agar penanganan COVID-19 dilakukan dari sisi hulu dulu

Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Namun, Budi kembali menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi, yang harus diperkuat saat ini adalah di sisi hulu. Dengan begitu, maka bisa mengurangi laju penularan virus corona.

“Yang harus diperkuat adalah di sisi hulunya, bukan di sisi hilirnya, karena kalau masuk di hilir sudah telat. Hulunya ditekankan adalah bagaimana bisa mengurangi, bisa mengimplementasikan PPKM mikro dengan baik di lapangan dan mempercepat vaksinasi,” tutur Budi.

Baca Juga: Menkes Lapor ke Jokowi soal COVID-19 Makin Merajalela, Apa Responnya? 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya