Minta Pengancam Jokowi Ditindak, Moeldoko: Jangan Ada Maaf!
Moeldoko berharap kejadian ini jadi pelajaran bagi semua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menanggapi ancaman seorang pria berinisial HS yang akan memenggal kepala Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Ancaman tersebut disampaikan oleh HS saat berunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu pada Jumat (10/5) lalu.
Moeldoko mengatakan, tidak sepantasnya ancaman tersebut diarahkan kepada kepala negara. Ia pun meminta agar pelaku ditindak tegas.
"Saya sudah sampaikan kepada Kapolri, jangan lagi ada maaf, tindak saja," ujar Moeldoko di Gedung KSP, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
1. Moeldoko sebut tidak pantas seseorang mengancam presiden
Menurut Moeldoko, dari sisi etika bernegara, rasanya memang tidak etis jika seseorang mengancam presiden yang menjadi simbol negara. Terutama ancaman akan memenggal kepala seorang presiden dinilainya tidak pantas.
"Ini kalau dari sisi security pasti kita akan meningkatkan kewaspadaan, tapi saya melihat dari sisi etika, dari sisi pelanggaran hukum supaya dipahami dengan baik," kata Moeldoko.
"Bahwa itu tidak pantas, sebagai warga negara yang punya etika janganlah memperlakukan atau memperlakukan kepala negara sebagai simbol negara seperti itu," tambahnya.
Baca Juga: Diancam Akan Dipenggal, Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Menahan Diri
Baca Juga: Pelaku Ancaman Penggal Kepala Jokowi Ditahan Selama 20 Hari