TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ngaspal Bareng Menteri di Toba, Jokowi: Rugi Kalau Gak Naik Motor

Jokowi sebut jalan di Toba berkelok-kelok

Presiden Jokowi menaiki sepeda motor dari Kabupaten Toba menuju Kab. Simalungun (dok. Biro Pers Setpres)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo bersama sejumlah menteri kabinet mengendarai motor saat kunjungan kerja ke Sumatra Utara.

Jokowi bersama para asistennya itu mengendarai motor menyusuri jalan dari Simpang Sibisa, Kabupaten Toba, menuju Kawasan Pantai Bebas Parapat, Kabupaten Simalungun.

Jokowi sengaja mengendarai motor saat meninjau kawasan Pantai Bebas Parapat, agar bisa menikmati udara segar di Danau Toba yang sayang untuk dilewatkan.

"Saya dan menteri-menteri ingin menghirup udara segar Danau Toba, karena udara di sini fresh sekali, rugi kalau kita gak naik motor. Juga lihat infrastruktur jalannya mulus gak, ya tadi sudah 80 persen mulus, ada 20 persen masih gelombang sedikit-sedikit. Kita sudah menyampaikan ke Menteri PU (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)," kata Jokowi dalam keterangannya, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga: 7 Potret Jokowi Ngaspal di Toba Bareng Sandiaga dan Luhut

1. Jokowi sebut jalanan di Toba lebih berkelok-kelok dibanding Mandalika

Presiden Jokowi dan sejumlah menteri menaiki sepeda motor dari Kabupaten Toba menuju Kab. Simalungun (dok. Biro Pers Setpres)

Jokowi menyebut pemandangan di sepanjang jalan sangat indah. Ia menuturkan jalanan di Toba lebih bervariasi dibanding Mandalika.

"Di sini udaranya dingin dan segar. Kalau di sana (Mandalika) lurus, di sini kelok-kelok, bedanya itu," ucap presiden.

Baca Juga: Jokowi Berencana Pindah ke IKN Nusantara sebelum 16 Agustus 2024

2. Jokowi berharap infrastruktur jalan bisa terintegrasi dengan kawasan wisata

Presiden Jokowi menaiki sepeda motor dari Kabupaten Toba menuju Kab. Simalungun (dok. Biro Pers Setpres)

Lebih lanjut, Jokowi berharap, infrastruktur jalan yang ada dapat dihubungkan dan terintegrasi dengan sejumlah kawasan wisata.

"Semua kalau bisa itu diintegrasikan, tapi tidak mungkin dalam waktu dekat, karena juga semuanya ada mana yang skala prioritas, mana yang berikutnya," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya