TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakai 3 Bahasa, Gereja Immanuel Pertahankan Misa Natal Bahasa Belanda

Tak banyak gereja di Indonesia menggunakan bahasa Belanda

Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Senin 25 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Ibadah Hari Raya Natal di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, dilakukan sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB. Uniknya, ibadah Natal di Gereja Immanuel menggunakan tiga bahasa setiap tahunnya, antara lain Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Belanda.

Tema dari perayaan Natal di Gereja Immanuel tahun ini adalah Membangun Masyarakat Sejahtera Demi Kesejahteraan Umat dan Kekuatan Bangsa. Ibadah Hari Natal pagi ini dipimpin oleh Pendeta Michiko P Saren.

Lalu, apa alasan Gereja Immanuel menggunakan tiga bahasa?

Baca Juga: Indahnya Perbedaan, Gereja di Surabaya Sediakan Musala untuk Salat

1. Immanuel tetap ingin pertahankan ibadah dengan Bahasa Belanda

Pendeta Michiko P Saren di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Senin 25 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Pendeta Michiko P Saren mengatakan Gereja Immanuel memang selalu menggunakan tiga bahasa setiap tahunnya. Alasannya, Gereja Immanuel memang peninggalan Belanda sehingga mereka tetap ingin mempertahankan bahasa tersebut di dalamnya.

"Jadi Bahasa Belandanya tetap kami pertahankan. Karena hanya beberapa gereja yang mungkin di Indonesia, hanya Immanuel yang masih mengadakan ibadah Bahasa Belanda," kata Michiko di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Rabu (25/12).

2. Jemaat ibadah Natal dengan Bahasa Belanda tidak sebanyak jemaat yang beribadah dengan Bahasa Indonesia dan Inggris

Pendeta Michiko P Saren di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Senin 25 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Namun, jemaat yang mengikut ibadah Bahasa Belanda memang tak sebanyak jemaat dengan Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia. Meski begitu, pengurus gereja tetap ingin mempertahankan bahasa asal negara kincir angin tersebut.

"Jemaatnya tidak begitu banyak dan orang-orang bule gak terlalu banyak juga sih sebenarnya. Tapi kami tetap mempertahankan bahwa gereja ini tetap harus ibadah Bahasa Belandanya tetap berlangsung," ucap dia.

Baca Juga: [FOTO] Begini Suasana Perayaan Natal di Gereja Immanuel Gambir

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya