Pansel Minta BIN Hingga BNPT Telusuri Rekam Jejak Capim KPK
Agar calon pimpinan KPK bebas dari paham radikal dan narkoba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panitia Seleksi KPK (Pansel KPK) meminta beberapa lembaga negara untuk ikut menelusuri rekam jejak para kandidat calon pimpinan KPK. Adapun lembaga yang diminta Pansel untuk ikut menelusuri yakni Polri, kejaksaan, BIN, KPK, dan PPATK.
Ketua Pansel KPK Yenti Ganarsih mengatakan, tidak hanya lembaga-lembaga tersebut, Pansel juga meminta dua lembaga lagi yaitu BNPT dan BNN untuk ikut menelurusi rekam jejak para kandidat. Lantas, apa alasan Pansel mengajak kedua lembaga tersebut?
Baca Juga: Dituding Punya Kepentingan, Pansel KPK: Kami Tetap Independen
1. BNPT akan ikut telusuri rekam jejak calon pimpinan KPK
Anggota Pansel KPK Hamdi Moelok menjelaskan, masalah ideologi radikal tentu akan membahayakan NKRI yang telah memegang ideologi Pancasila. Oleh karena itu, para calon pimpinan (capim) KPK tidak boleh terpapar ideologi radikal.
"Dan memang satu-satunya badan di Indonesia yang punya otoritas untuk punya seluruh data, terutama tentang mapping, tentang seluruh keterkaitan ideologi-ideologi radikal itu adanya di BNPT," ujar Hamdi di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/6).
Oleh karena itu, kata Hamdi, Pansel pun meminta bantuan BNPT untuk menelusuri rekam jejak yang dimiliki oleh para kandidat.
"Jadi dari semua calon yang masuk kita perlakukan sama, siapa pun dia. Tolong di tracking apakah ada kemungkinan-kemungkinan indikasi terpapar ideologi radikal," ucapnya.
Baca Juga: Sempat Ada Capim Jadi Tersangka, Ini Langkah Pencegahan Pansel KPK