TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Akui Bagikan Bansos Tanpa Gunakan Keakuratan Data

Instruksi Presiden kala itu adalah rakyat jangan kelaparan

Menko PMK Muhadjir Effendy (Website/kemenkopmk.go.id)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah tak melihat keakuratan data sebagai faktor utama pembagian bantuan sosial (bansos).

Dia menjelaskan, di masa pandemik ini, cukup banyak masyarakat dari kelas menengah menjadi miskin. Oleh karena itu, akan lama pembagian bansosnya jika harus menunggu data diperbaiki.

"Karena waktu itu Presiden menginstruksikan 'tunggu rapi data sampai orangnya mati karena kelaparan, datanya gak rapi-rapi'. Ya sudah kita turun dengan data yang ada, kita percaya RT/RW bahkan Presiden minta tidak perlu ada verifikasi kabupaten/kota," kata Muhadjir di acara webinar IDN Times yang disiarkan langsung di channel YouTube IDN Times, Selasa (9/6).

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Tetap Bagikan Bansos hingga Desember 2020

1. Atas arahan Jokowi, bansos dibagikan terlebih dahulu tanpa melihat data

Jokowi melaksanakan Salat Jumat di Masjid Baiturrahim (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Ketika COVID-19 melanda, Muhadjir mengatakan bahwa negara harus menghadapi realita baru. Menurutnya, pandemik membuat masyarakat kelas menengah menjadi miskin baru.

"Justru Presiden bilang ini yang harus diwanti-wanti dan diafirmasi. Karena kalau yang sudah di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sudah dapat bantuan, baik PKH maupun pangan non-tunai. Yang tiba-tiba jadi miskin ini harus ditelusuri mulai dari RT/RW, kemudian di tingkat desa baru dipastikan dia mendapat bantuan," jelas Muhadjir.

2. Muhadjir sebut keakuratan data adalah nomor dua

Menko PMK Muhadjir Effendy (Website/kemenkopmk.go.id)

Menurut Muhadjir, sangat berantakan data di RT/RW jika harus mengumpulkan data orang miskin di mana mendadak banyak warga miskin. Hal itulah yang menyebabkan data salah sasaran, sehingga pembagian bansos ada yang tidak tepat.

"Jadi kita memang ngejar nunggu rapi data atau nunggu yang kelaparan mati. Ya kita pilih kasih yang kelaparan dulu. Ya kalau sekarang ada isu data tidak akurat, salah sasaran, saya sangat maklum karena ketepatan sasaran nomor dua," ungkap Muhadjir.

Baca Juga: Menko PMK: Bencana akan Membuat Kita Jadi Lebih Baik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya