TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Hapus Kematian dari Indikator Penilaian Penanganan COVID-19

Keputusan ini karena adanya kesalahan input data

Luhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menghapus angka kematian dari indikator penentuan level situasi suatu wilayah. Menurutnya, hal ini dilakukan lantaran adanya kesalahan data saat input angka kematian.

"Dalam penerapan PPKM level 4 dan 3 yang kami lakukan pada tanggal 10 sampai 16 Agustus 2021 nanti, terdapat 26 kota atau kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3. Hal ini menunjukkan perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan," kata Luhut dalam keterangan persnya, Senin (9/8/2021).

Baca Juga: Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan, Luhut: Kita Semua Lelah!

1. Pemerintah akan keluarkan angka kematian dari indikator penilaian level situasi di daerah

Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Menurut Luhut, keputusan mengeluarkan angka kematian dari indikator penilaian karena adanya kesalahan pada saat memasukkan data. Padahal, seperti yang diketahui, jumlah kematian pasien COVID-19 Indonesia terbilang cukup tinggi, bahkan setiap hari pasien yang meninggal menyentuh angka 1.000.

"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian, karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," jelas Luhut.

2. Angka kematian dihapus dari indikator karena adanya kesalahan input data

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Kendati begitu, Luhut menuturkan pemerintah akan terus memperbaiki data soal penanganan COVID-19. Guna menghamonisasikan data, pemerintah juga akan memperbaiki sistem aplikasi Silacak.

"Kami membentuk tim khusus untuk menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, yang seperti kami lakukan di Yogyakarta. Setelah kami kembali dari Yogyakarta kita evaluasi angkanya kita temukan di sana-sini yang perlu diperbaiki," terang Luhut.

Baca Juga: Luhut: Jokowi Selalu Awasi Penanganan Pandemik, Keputusannya Cepat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya