TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PPKM Diperpanjang, Satgas: Sampai Waktu yang Tidak Bisa Diprediksi  

Satgas minta masyarakat disiplin seperti awal pandemik

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali akan selalu dievaluasi setiap minggu. Jika kasus terus meningkat, maka perpanjangan PPKM akan terus dilakukan.

"Kita akan terus memperpanjang periode pembatasan kegiatan ini agar menjadi efektif sampai waktu yang tidak diprediksi," kata Wiku seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Satgas COVID-19: Testing COVID-19 di Indonesia Belum Merata

1. Satgas: Pembatasan kegiatan bisa berjalan optimal jika masyarakat disiplin

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Menurut Wiku, pembatasan kegiatan ini bisa berjalan optimal asalkan masyarakat disiplin seperti pada awal pandemik. Apabila tidak, maka PPKM bisa diperpanjang terus.

"Kondisi Ini dapat kita perbaiki secara lebih efektif apabila kita melakukan pembatasan kegiatan masyarakat dengan disiplin dan serius seperti pada saat PSBB diawal pandemik," jelasnya.

2. Pandemik COVID-19 bisa diatasi dengan meningkatkan PCR di laboratorium dan memperluas tracing

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Wiku juga menyampaikan kondisi saat ini bisa diperbaiki dengan terus meningkatkan PCR di laboratorium dan memperluas penelusuran kontak erat. Sehingga, penyebaran virus corona bisa segera diputus.

"Jika ada daerah yang kesulitan menggunakan pemeriksaan PCR, maka dapat dilakukan dengan menggunakan rapid tes antigen  terlebih dahulu sebagai upaya screening," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi: Kita Ada Kekuatan Vaksinasi COVID-19, Negara Lain Gak Punya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya