TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas: Libur Panjang Akhir 2020 Potensi Kenaikan Kasus COVID-19

Pemerintah putuskan kurangi libur akhir 2020 cegah COVID-19

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta. Dok. Biro Pers Kepresidenan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kepada jajarannya untuk mengurangi jatah hari libur pada akhir 2020. Alasannya, karena libur panjang berpotensi meningkatkan penyebaran kasus COVID-19 atau virus corona.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, selama libur panjang di tengah pandemik, peningkatan kasus selalu terjadi. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan mengurangi hari libur pada akhir tahun ini.

"Pada prinsipnya, apapun keputusan yang diambil pemerintah, maka keputusan ini selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemik COVID-19," ujar Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: [LINIMASA-4] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Terdapat tiga periode libur panjang yang berdampak pada lonjakan kasus COVID-19

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Wiku memaparkan, selama masa pandemik melanda, terdapat tiga periode libur panjang yang menjadi bahan evaluasi pemerintah. Pertama, libur panjang Idul Fitri pada 22 Mei 2020 sampai 25 Mei 2020. Pada libur panjang ini, terdapat peningkatan kasus mencapai 69 persen sampai 93 persen pada 28 Juni 2020.

"Libur panjang HUT RI, 17 lalu, 20-23 Agustus 2020 yang berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 58 persen sampai dengan 118 persen pada pekan 1 sampai 3 September 2020," jelas dia.

Dan libur panjang pada 28 Oktober sampai 1 November 2020, yang berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 17 sampai 22 persen pada 8 November sampai 22 November 2020.

2. Kenaikan kasus COVID-19 imbas libur panjang mulai menurun pada Oktober 2020

Profesor Wiku Adisasmito. Dok. Gugus Tugas

Wiku juga mengatakan terdapat penurunan kasus positif dampak dari libur panjang selama 28 Oktober 2020 sampai 1 November 2020. Data tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan data imbas libur panjang pada Agustus 2020.

"Penurunan kasus positif ini menjadi evaluasi dan pembelajaran bagi kita semua dalam menghadapi periode libur panjang pada akhir 2020," tuturnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Jakarta Naik, Anies Salahkan Libur Panjang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya