TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tuding Ada Oknum 3 Lembaga Tak Netral saat Pilkada, SBY Siap Ditangkap

#PilkadaSerentak2018 SBY yakin ucapannya bukan hoax

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Bogor, IDN Times - Menjelang Pilkada serentak 2018 yang tinggal menghitung hari lagi, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan harapannya untuk pesan demokrasi di 171 daerah peserta Pilkada.

SBY yang kala itu ikut dalam kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Deddy-Dedi, sempat meminta agar TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) bisa netral saat Pilkada.

SBY juga mengungkapkan jika ada oknum dari BIN, TNI, dan Polri yang tidak netral di Pilkada kali ini. Bahkan, melalui pernyataannya tersebut, ia siap memproses secara hukum jika ada oknum, karena ia meyakini pernyataannya tersebut berdasar dan bukan berita bohong.

1. SBY mengaku tak pernah menggunakan kekuatan untuk menang

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

SBY menyampaikan beberapa harapannya menjelang Pilakada serentak 2018, yang akan digelar Rabu (27/6) mendatang. Ia berharap agar pemerintah, BIN, Polri, dan TNI bisa menjaga netralitas.

"Harapan saya pribadi, harapan rakyat saya yakini, negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral. Selama 10 tahun saya tentu mengenal negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI. Selama 10 tahun itulah doktrin saya, negara, pemerintah, BIN, Polri, TNI, netral," ucap SBY di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/4).

SBY menyebutkan meskipun pada 2009 dirinya adalah capres, dan pada 2014 Partai Demokrat mengalami penurunan elektabilitas, SBY mengatakan partainya tidak pernah menggunakan kekuatan yang seharusnya netral, untuk memenangkan Pemilu.

2. Pernyataan SBY diakuinya bukan isapan jempol

indowarta.com

Melalui pernyataan-pernyataannya tentang demokrasi di Indonesia lewat media sosial atau pun kegiatan di tempat lain, SBY sempat diserang beberapa partai politik. Dia dianggap panik menghadapi pesta demokrasi yang akan dilaksanakam sebentar lagi.

Mendengar tuduhan tersebut, SBY pun menepis tudingan itu. Ia mengatakan dirinya tidak panik sama sekali, tetapi waspada.

"SBY tidak panik. Biasanya pihak yang panik cenderung curang. Insyallah kami tidak curang, tetapi kami waspada," ujar dia.

SBY juga mengungkapkan apa yang pernah ia sampaikan tentang kritikannya, bukan lah isapan jempol.

"Yang saya sampaikan itu bukan isapan jempol. Tidak ada niat seorang SBY melebih-lebihkan, mendramatisasi, apalagi tuduh liar. Itu bukan DNA saya. Saya hati-hati dalam berbicara," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya