TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Redaksi Narasi Alami Peretasan Serentak, Ini Kronologinya

11 awak redaksi Narasi alami peretasan

Ilustrasi peretasan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Redaksi Narasi, Zen Rachmat Sugito angkat suara atas peretasan yang menimpa jajaran redaksinya. Peretasan itu menyasar berbagai paltofrm, dari Instagram hingga WhatsApp secara serentak.

"Belasan awak redaksi Narasi menghadapi usaha peretasan secaraserentak. Usaha peretasan itu menyasar beragam platform yang digunakan, dari Facebook dan Instagram hingga Telegram dan Whatsapp," kata Zen dalam rilis yang diterima IDN Times pada Minggu (26/9/2022).

Baca Juga: Kabar Bjorka Bobol 26 Juta Dokumen Polri, Irjen Dedi Urai Fakta Baru

1. Peretasan bermula dari pesan WhatsApp

Ilustrasi peretasan (IDN Times/Sukma Shakti)

Adanya upaya peretasan baru disadari pada Sabtu (24/9/2022). Peretasan itu bermula ketika salah satu produser Narasi, Akbar Wijaya atau Jay Akbar menerima pesan daring di WhatsAppnya, sekira pukul 15.29 WIB.

Pesan itu berisikan sebuah tautan. Setelah beberapa detik membaca pesan tersebut, Akbar kehilangan kendali atas akun WhatsApp miliknya. Padahal, tautan tersebut tidak diklik olehnya.

"Peretasan pertama kali diketahui, Sabtu (24/9). Nomor Whatsapp milik Akbar Wijaya atau Jay Akbar, salah seorang produser Narasi, menerima pesan singkat melalui Whatsapp sekitar pukul 15.29 WIB yang berisi sejumlah tautan. Kendati Jay tidak mengklik satu pun tautan dalam pesan singkat tersebut, namun hampir seketika itu juga (sekitar 10 detik setelah pesan singkat itu dibaca), ia telah kehilangan kendali atas akun/nomor Whatsapp-nya," kata Zen.

2. Redaksi Narasi langsung alami upaya peretasan serentak

Ilustrasi peretasan akun digital (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah itu, muncul sederet upaya peretasan lainnya, mulai dari Instagram, hingga Facebook. Peretasan berlangsung terhadap 11 awak redaksi. Mulai dari pemimpin redaksi, manajer, produser, hingga reporter.

"Sejauh yang tercatat hingga pernyataan ini dibuat, usaha peretasan berlangsung terhadap 11 awak redaksi yang berasal dari berbagai level, dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter. Telegram dan Facebook menjadi dua platform yang paling banyak mengalami usaha peretasan, beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook, walau kini sudah berhasil dikuasai kembali," ujar Zen.

Baca Juga: Polri Buka Opsi Kerja Sama Luar Negeri Buru Hacker Bjorka 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya