TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Megawati Ingatkan Generasi Muda untuk Hindari Zona Nyaman  

Jangan duduk enak-enak, tapi harus pikirkan orang lain

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika memberikan sambutan "Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca Bung Karno" pada Selasa, 29 Juni 2021 (Tangkapan layar Megawati Institute)

Jakarta, IDN Times - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, mengimbau generasi muda untuk meninggalkan zona nyaman.

Hal itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara pada peluncuran buku dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas RI).

"Bahwa kalau kita berada di dalam zona nyaman saja. Apa zona nyaman? Ya, seperti sekarang. Kita duduk enak-enak, kita tidak pikirkan orang lain," ujar Megawati di Gedung Lemhanas RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Baca Juga: Lanjut Safari Politik, Cak Imin Mau Temui Megawati Soekarnoputri 

Baca Juga: Profil Andi Widjajanto yang Dilantik Jokowi Jadi Gubernur Lemhanas

1. Geo V miliki lima isu strategis

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Lebih lanjut, Megawati pun menjelaskan tentang konsep Geo V yang digagas Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto. Dalam konsep tersebut, terdapat lima isu strategis untuk memperkuat konsolidasi demokrasi, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Kemudian, transformasi digital, pembangunan Ibu Kota Nusantara, dan merancang transformasi Indonesia pada tahun 2045.

"Tadi Geo V itu, jangan terus sampai tingkat geolima. Tetapi itu kan sebetulnya benar. Prediksi ke depan. Kalau kita hanya dalam zona nyaman saja, tidak mau berpikir aksi dan reaksi," ucap Megawati.

Baca Juga: Kebun Raya Bogor HUT ke-206, Megawati Nostalgia Dirikan YKRI

2. Masih berlanjutnya konflik Ukraina-Rusia harus diantisipasi Indonesia

Ilustrasi depresi ekonomi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Megawati pun mempertanyakan, program yang disiapkan Lemhannas dalam menghadapi berbagai risiko global. Misalnya tentang konflik antara Ukraina dan Rusia yang masih berlanjut hingga saat ini. 

Dengan adanya konflik geopolitik tersebut, Indonesia dinilainya harus mempersiapkan mitigasi ke depan dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi. Hal itu lantaran ketegangan dua negara memiliki dampak bagi perekonomian global.

"Dampaknya berpengaruh pada geopolitik dan geo-ekonomi dunia," ucapnya.

Baca Juga: Kronologi Ketua DPD PDIP Maluku Marah dan Pukul Meja, Dipecat Megawati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya