TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Zulhas: Syarat Indonesia Jadi Negara Maju, Politiknya Harus Stabil 

Indonesia hadapi tahun politik, bakal berpengaruh ke ekonomi

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Kementerian Perdagangan, Kamis (4/5/2023) (IDN Times/Triyan Pangastuti)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menjelaskan syarat untuk Indonesia menjadi negara maju, kondisi politik dalam negeri harus stabil dan tidak menimbulkan gonjang-ganjing. Sebab, hal itu bakal berdampak pada kepercayaan dunia usaha.

Oleh karena itu, elite masing-masing parati politik (parpol) juga harus akur tidak saling memenjarakan. Apalagi tahun depan, Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi.

"Jadi, kalau Indonesia mau menjadi negara maju seperti Korea Selatan melompat, kita bisa. Syaratnya, politik dalam negeri ini ya stabil, enggak bertengkar, enggak cebong kampret lagi, kira-kira gitu. Akur elite politiknya jangan seperti negara tetangga. Negara tetangga elite politiknya saling memenjarakan. Kalau misalnya (kita) memenjarakan, lah terus kita bangunnya kapan?" ujarnya saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Kamis (4/5/2023).

Menurut Mendag dalam sejumlah laporan lembaga internasional di antaranya OECD, McKinsey memproyeksi Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia pada 2045. Oleh karena itu, semua pihak harus memanfaatkan momentum bonus demografi sepanjang 2025-2038. 

Baca Juga: Zulhas Prediksi Pilpres 2024 Bisa Diramaikan 4 Paslon

Baca Juga: Menteri Investasi Ungkap Cara Negara Lain Jegal RI Jadi Negara Maju

1. Momen pemilu harus bersaing sehat dan dan mencerahkan

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Pria yang karib disapa Zulhas ini mengatakan, agar jangan saling bertengkar di momen pemilihan umum (pemilu). Ia ingin pelaksanaan pemilu dilaksanakan dengan bersaing secara sehat dan mencerahkan dan produktif.

"Semangat dan komitmen untuk memajukan Indonesia harus didorong. Sehingga momentum untuk menjadi negara maju dapat kita capai, jangan sampai gara-gara pemilu kita bertengkar," kata dia.

Baca Juga: Zulhas Berharap Koalisi Besar Diundang Jokowi

2. Pemilu paling buruk jangan terulang lagi

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Zulhas mengatakan bahwa momen pemilu paling buruk pernah dialami Indonesia yakni pada 2014 dan 2019. Oleh karena itu, dia berharap momen buruk itu tidak kembali terulang di pelaksanaan pemilu tahun depan.

"Kita sudah Pemilu paling buruk (tahun) 2014, 2019, jangan lebih buruk lagi. 2024 harus lebih bagus, enggak apa-apa calonnya banyak. Calonnya tiga boleh, empat boleh, dua silakan. Tapi komitmen persaingan yang produktif yang mencerahkan yang bisa membawa kita menjadi tadi negara maju melanjutkan apa sudah bagus dan memperbaiki apa yang belum bagus," ungkapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya